Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utamakan 'Physical Distancing', Istana Bakal Evaluasi Pembagian Sembako ke Masyarakat

Kompas.com - 12/04/2020, 12:59 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Istana Kepresidenan menyebutkan akan segera mengevaluasi pembagian paket sembako oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal tersebut berkaitan dengan berbondong-bondongnya masyarakat di kawasan Istana Kepresidenan Bogor pada Sabtu (11/4/2020) malam untuk mendapatkan sembako dari Jokowi.

Aksi masyarakat untuk mendapatkan sembako dari Presiden itu terekam dalam sebuah video.

Mereka berduyun-duyun dan berkerumun untuk mendapatkan sembako itu. Kondisi tersebut berseberangan dengan imbauan pemerintah untuk melakukan physical distancing untuk  mencegah penyebaran virus corona.

"Nah soal pembagian paket sembako oleh Presiden, pihak Istana akan mengevaluasinya kembali," ujar Deputi Bidang Protokol, Media dan Pers Sekretariat Negara Bey Machmuddin kepada Kompas.com, Minggu (12/4/2020).

Baca juga: Viral Video Warga Serbu Istana Bogor demi Sembako, Ini Klarifikasi Istana

Pasalnya, kata dia, apa yang ada dalam video tersebut terjadi pada Sabtu (11/4/2020) malam.

Sedangkan hari itu, Presiden Jokowi tidak melakukan pembagian paket sembako kepada masyarakat.

Pada Kamis (9/4/2020) dan Jumat (10/4/2020), Presiden Jokowi memang membagikan paket sembako kepada masyarakat. Tetapi sejumlah protokol sudah dilakukan oleh pasukan pengaman presiden (Paspampres).

"Paspampres saat membagikan sembako (dua hari terakhir) kan juga sekalian mengimbau untuk menjaga jarak, agar diam di tempat, biar mereka yang memberikan," terang dia.

Oleh karena itu, kata Bey, saat pembagian paket sembako selanjutnya, penerapan physical distancing atau menjaga jarak pun akan lebih diutamakan lagi.

Baca juga: Bagi-bagi Sembako, Ini Pesan yang Ingin Disampaikan Jokowi

Terlebih wilayah Jabodetabek saat ini sudah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Dari hasil pembagian paket sembako Kamis dan Jumat, serta pergerakan masyarakat, Istana akan mengevaluasi pembagian sembako di masa selanjutnya," kata dia.

Duduk perkara pembagian sembako di Istana

Sebelumnya, dalam sebuah video tampak ratusan masyarakat berbondong-bondong di depan Istana Bogor untuk mendapatkan sembako dari Presiden, Sabtu (11/4/2020).

Namun pembagian sembako pada hari itu telah dibantah oleh pihak Istana.

"Informasi bahwa Presiden membagikan paket sembako ke masyarakat di Bogor, Sabtu malam, tidak benar," ujar Bey.

Bey menjelaskan, Presiden Jokowi memang membagikan paket sembako pada Kamis (9/4/2020) sepulang dari Istana Presiden di Jakarta saat akan menuju Istana Bogor.

Setelah itu, kata dia, pembagian paket sembako dilakukan lagi pada Jumat (10/4/2020) malam di Bogor.

Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Terus Meningkat, Bukti Masyarakat Masih Bandel

Namun pada Sabtu (11/4/2020) malam, kata dia, banyak masyarakat yang mendatangi Istana Kepresidenan Bogor seperti yang terekam dalam video tersebut.

"Masyarakat mengira Presiden akan membagikan paket sembako lagi pada Sabtu malam sehingga berinisiatif mendatangi titik di mana presiden membagikan sembako pada malam sebelumnya," kata dia.

Ia mengatakan, kedatangan mereka ke sana karena beredar informasi di kalangan masyarakat bahwa akan ada pembagian sembako lagi dari Presiden.

Ditambah lagi, kata dia, Presiden Jokowi sebelumnya memberikan sembako pada Jumat (10/4/2020) malam dan bulan puasa tahun lalu.

"Makanya masyarakat mengira akan ada pembagian lagi di Sabtu malam. Namun, Sabtu malam itu Presiden tidak membagikan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com