Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penularan Covid-19, Ini 4 Kelompok Masyarakat yang Perlu Isolasi Diri

Kompas.com - 06/04/2020, 10:51 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto menjelaskan ada empat kelompok yang harus melakukan isolasi atau karantina untuk mencegah meluasnya penularan Covid-19 yang disebabkan virus corona.

Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers di Graha BNPB, Senin (6/4/2020).

"Siapa saja yang harus melakukan isolasi? Pertama, individu yang terkonfirmasi sakit (tertular Covid-19) manakala dari pemeriksaan swab kita temukan virusnya. Berarti dia sakit, artinya dia pasti menularkan," ujar Yuri.

Baca juga: PLN Jamin Pasokan Listrik di Rumah Sakit Rujukan Covid-19 Aman

Kedua, kata dia, individu yang kemungkinan sakit.

"Yakni orang yang dari pemeriksaan rapid test itu hasilnya positif. Maka kita katakan mungkin dia sakit. Atau kita yakini dia kemungkinan besar sakit, " lanjutnya.

Ketiga, yakni individu yang merasakan keluhan yang mengarah atau menyerupai gejala Covid-19.

Keluhan yang paling sering dirasakan, tutur Yuri, antara lain panas disertai batuk kemudian nafas yang tidak nyaman.

"Itu kita anggap sebagai orang yang mungkin sakit," katanya.

Baca juga: ITB Ciptakan Ventilator Portabel, Akan Didonasikan ke Berbagai Rumah Sakit

Selain ketiga kelompok itu, Yuri mengingatkan ada individu yang tidak merasakan keluhan tertentu tetapi terjangkit Covid-19.

Kelompok keempat inilah yang menurutnya harus berhati-hati.

"Di dalam kondisi sekarang ini, sebaiknya kita nyatakan sudahlah dia sebaiknya melakukan isolasi diri," tegas Yuri.

Menurut Yuri, isolasi diri menjadi kunci dalam mencegah dan mengendalikan penularan Covid-19.

Baca juga: Jumlah Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Pemerintah Khawatirkan Penularan dari OTG

"Manakala mekanisme transformasi penyakit ke sumber ke orang yang sakit ini masih berlangsung terus maka, kita akan tahu penularan akan jalan terus. Karenanya, yang sakit inilah yang harus kita lakukan pemisahan," ungkap Yuri.

Isolasi juga bertujuan memisahkan antara sumber penyakit dengan masyarakat sekitarnya.

"Jadi kalau bicara soal isolasi berarti kita memisahkan sumber penyakid dengan masyarakat lain. Intinya begitu," tambah Yuri.

Diberitakan, pemerintah menyatakan bahwa jumlah pasien Covid-19 yang disebabkan virus corona masih bertambah.

Baca juga: SERIAL INFOGRAFIK VIRUS CORONA: Apa Itu OTG?

Berdasarkan data yang dihimpun pemerintah pusat hingga Minggu (5/4/2020) pukul 12.00 WIB, total ada 2.273 pasien Covid-19 di Tanah Air.

Dengan demikian, terdapat penambahan 181 pasien yang dinyatakan positif virus corona dalam 24 jam terakhir.

Pemerintah juga menyatakan bahwa ada penambahan pasien sembuh sebanyak 14 orang.

Penambahan ini menyebabkan total ada 164 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.

Kemudian, terdapat penambahan 7 pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Total terdapat 198 kasus pasien yang meninggal setelah sebelumnya mengidap Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com