Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Minta 8 Negara yang Terapkan Lockdown tetap Jalin Perdagangan

Kompas.com - 02/04/2020, 08:47 WIB
Dani Prabowo,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi meminta agar transaksi perdagangan antarnegara tetap berjalan.

Meskipun saat ini sejumlah negara tengah menerapkan kebijakan lockdown akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: Kepada Menlu, WHO Minta Indonesia Terus Siaga dengan Sebaran Virus Corona

Hal itu disampaikan Retno saat berkomunikasi dengan delapan menteri luar negeri dalam sepuluh hari terakhir, antara lain Menlu Inggris, India, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Ukraina, Kanada, dan Jepang.

"Message yang selalu beliau sampaikan adalah dalam kondisi global saat ini, di mana hampir semua negara menutup border-nya terhadap kedatangan warga negara asing dan memfokuskan diri untuk meng-address isu Covid-19, Ibu Menlu selalu menggarisbawahi pentingnya jangan sampai ada hambatan dalam perdagangan," kata Plt Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan (BDSP) Kemenlu Achmad Rizal Purnama saat memberikan keterangan di Jakarta, Rabu (1/4/2020).

Hal itu, kata Achmad, juga turut menjadi komitmen para kepala negara yang menjalani pertemuan secara virtual melalui forum G20 pekan lalu.

"Karena, meski kondisi saat ini lalu lintas orang terbatas, tapi lalu lintas barang dalam hal ini ekonomi didorong tetap berjalan," ujarnya.

Baca juga: Belum Sampai Seminggu Terapkan Lockdown, Kekacauan Terjadi di India

Hal lain yang juga disampaikan Menlu yaitu pentingnya kerja sama global dalam mengatasi penyebaran Covid-19.

Sehingga, persoalan pandemi global ini dapat segera diselesaikan bersama.

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per 1 April 2020, sudah 205 negara yang melaporkan kasus positif Covid-19.

Adapun jumlah kasus yang terkonfirmasi mencapai 827.419 kasus dengan jumlah kematian yakni 40.777 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

Nasional
KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

Nasional
Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Nasional
Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Nasional
Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral Saya Marahi

Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral Saya Marahi

Nasional
MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com