JAKARTA, KOMPAS.com - Publik dikejutkan dengan kabar meninggalnya Ibunda Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notomiharjo, Rabu (25/3/2020) sore.
Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman mengonfirmasi kebenaran kabar itu.
Fadjroel mengatakan, dirinya mendapat kabar dari Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno bahwa Sujiatmi mengembuskan napas terakhir di Solo, Jawa Tengah, pada pukul 16.45 WIB.
"Saya mendapatkan berita dari Mensesneg Pratikno tentang berita duka: Innalillahi wa innaillaihi rojiun, Eyang Notomiharjo, Ibunda Bapak Presiden @jokowi wafat di Solo pukul 16.45 tadi. Mohon doanya semoga almarhumah husnul khotimah," tulis Fadjroel melalui akun Twitter pribadinya.
Tak seberapa lama, Jokowi disebut telah tiba di Solo. Jokowi mendarat di tanah kelahirannya sekitar pukul 17.52 WIB.
Berikut rangkuman pernyataan Presiden dan pemerintah terkait peristiwa ini.
Banyak orang yang mengenang Eyang Sujiatmi Notomiharjo sebagai sosok yang sederhana. Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan, Sujiatmi adalah sosok yang sederhana, yang sifat kesederhanaan itu menurun pada sosok Presiden Jokowi.
"Senyum dan kebaikan almarhumah akan selalu kami ingat," ujarnya.
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga mengungkapkan hal yang sama. Luhut menceritakan kehidupan sederhana dari ibunya Jokowi yang tak pernah berubah hingga tutup usia.
"Ada satu hal yang selalu saya ingat dari almarhumah, yakni kesederhanaannya. Hampir sepuluh tahun yang lalu saya berkunjung ke kediaman beliau di Solo," ujar Luhut dalam unggahan Instagram-nya, Rabu (25/3/2020).
Meski seluruh bangsa tahu anaknya menjadi Presiden, Luhut melihat kehidupan sang ibunda Presiden tetap sama, seperti yang dia temui 10 tahun silam.
Ketika itu Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Solo dan akan bertarung meraih posisi Gubernur DKI Jakarta.
"Saya ingat sekali ketika Pak Jokowi dulu akan menjadi Gubernur DKI Jakarta. Tidak ada kesan mewah, bahkan sampai hari ini ketika anaknya menjadi orang nomor satu di negeri ini," katanya.
"Selamat jalan Bu Sudjiatmi. Semoga ibu diterima di sisi terbaik-Nya," tulis Luhut.
Presiden Joko Widodo memberikan pernyataan terkait meninggalnya sang ibunda, Rabu malam.
Jokowi mengatakan bahwa ibunya mengidap kanker selama empat tahun terakhir. Selama itu pula Sujiatmi telah berobat.
"Ibu ini sudah empat tahun mengidap sakit, yaitu kanker, dan sudah berobat. Sudah berusaha berikhtiar, utamanya ke RSPAD Gatot Soebroto," kata Jokowi di rumah duka.
"Tetapi, memang Allah sudah menghendaki," lanjutnya.
Jokowi mengatakan bahwa Sujiatmi mengembuskan napas terakhir pada pukul 16.45 WIB.
Baca juga: Jokowi: Ibu Sudah Berobat Kanker, tetapi Ini Kehendak Allah
Jokowi juga meminta masyarakat mendoakan almarhumah.
Ia berdoa supaya sang ibunda mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan.
"Atas nama keluarga besar, saya ingin memohon doa agar segala dosanya diampuni Allah dan khusnul khotimah," kata Jokowi.
Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, prosesi pemakaman Sujiatmi Notomiharjo akan digelar mulai pukul 13.00 WIB, Kamis (26/3/2020) ini.
"Insya Allah kalau tidak ada perubahan akan dimakamkan pukul 13.00 WIB," ujar Ngabalin.
Baca juga: Prosesi Pemakaman Ibunda Jokowi Digelar Kamis Siang
Dalam keterangan tersebut, diinformasikan bahwa jenazah almarhumah ibunda Presiden Joko Widodo itu akan dimakamkan di Pemakaman Keluarga Mundu, yang berada di Selokaton, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Adapun saat ini jenazah masih disemayamkan di rumah duka yang beralamat di Jalan Pleret Raya 9A, Banyuanyar, Solo.
Sementara itu, Fadjroel mengatakan, jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju diminta untuk tetap berada di Jakarta dan tak bertandang ke Solo.
Permintaan ini, kata Fadjroel, disampaikan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.
"Kami dimintakan oleh Mensesneg untuk tetap berada di Jakarta dan menjalankan tugas yang selama ini harus kami kerjakan," kata Fadjroel kepada Kompas TV.
Fadjroel mengatakan, Pratikno telah meminta jajaran kabinet untuk tetap fokus mengemban tugas masing-masing, terutama dalam menanggulangi wabah Covid-19.
Para menteri, termasuk jubir, diminta untuk mengirim doa dari Jakarta.
Baca juga: Ibunda Jokowi Meninggal, Jubir Presiden: Menteri Diminta Doa dari Jakarta
"Pak Mensesneg Pratikno mengatakan bahwa agar doa dari kami semua dari Kabinet Indonesia Maju disampaikan saja dari Jakarta," ujar Fadjroel.
"Dan kami diminta agar tetap fokus ke tugas masing-masing, terutama kami sekarang harus menghadapi masalah Covid-19 ini," lanjutnya.
Fadjroel juga mengatakan, Presiden Joko Widodo tetap memperhatikan protokol kesehatan meski dalam suasana duka.
Menurut Fadjroel, Presiden tetap mengantisipasi banyaknya pelayat yang berdatangan ke rumah duka, mengingat saat ini masih dalam wabah Covid-19.
Baca juga: Antisipasi Ramai Pelayat, Jokowi Minta Protokol Kesehatan Diperhatikan
Fadjroel mengatakan, protokol Covid-19 juga diterapkan saat upacara pemakaman almarhumah.
"Tentu akan dilakukan upacara (pemakaman) dengan memperhatikan semua protokol kesehatan karena terkait Covid-19," kata Fadjroel di Kompas TV, Rabu (25/3/2020).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.