Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamat Jalan Eyang Sujiatmi Notomiharjo, Kesederhanaanmu Menginspirasi

Kompas.com - 26/03/2020, 06:18 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Publik dikejutkan dengan kabar meninggalnya Ibunda Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notomiharjo, Rabu (25/3/2020) sore.

Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman mengonfirmasi kebenaran kabar itu.

Fadjroel mengatakan, dirinya mendapat kabar dari Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno bahwa Sujiatmi mengembuskan napas terakhir di Solo, Jawa Tengah, pada pukul 16.45 WIB.

"Saya mendapatkan berita dari Mensesneg Pratikno tentang berita duka: Innalillahi wa innaillaihi rojiun, Eyang Notomiharjo, Ibunda Bapak Presiden @jokowi wafat di Solo pukul 16.45 tadi. Mohon doanya semoga almarhumah husnul khotimah," tulis Fadjroel melalui akun Twitter pribadinya.

Tak seberapa lama, Jokowi disebut telah tiba di Solo. Jokowi mendarat di tanah kelahirannya sekitar pukul 17.52 WIB.

Berikut rangkuman pernyataan Presiden dan pemerintah terkait peristiwa ini.

Sosok sederhana

Banyak orang yang mengenang Eyang Sujiatmi Notomiharjo sebagai sosok yang sederhana. Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan, Sujiatmi adalah sosok yang sederhana, yang sifat kesederhanaan itu menurun pada sosok Presiden Jokowi.

"Senyum dan kebaikan almarhumah akan selalu kami ingat," ujarnya.

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga mengungkapkan hal yang sama. Luhut menceritakan kehidupan sederhana dari ibunya Jokowi yang tak pernah berubah hingga tutup usia.

"Ada satu hal yang selalu saya ingat dari almarhumah, yakni kesederhanaannya. Hampir sepuluh tahun yang lalu saya berkunjung ke kediaman beliau di Solo," ujar Luhut dalam unggahan Instagram-nya, Rabu (25/3/2020).

Meski seluruh bangsa tahu anaknya menjadi Presiden, Luhut melihat kehidupan sang ibunda Presiden tetap sama, seperti yang dia temui 10 tahun silam.

Ketika itu Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Solo dan akan bertarung meraih posisi Gubernur DKI Jakarta.

"Saya ingat sekali ketika Pak Jokowi dulu akan menjadi Gubernur DKI Jakarta. Tidak ada kesan mewah, bahkan sampai hari ini ketika anaknya menjadi orang nomor satu di negeri ini," katanya.

"Selamat jalan Bu Sudjiatmi. Semoga ibu diterima di sisi terbaik-Nya," tulis Luhut.

Kanker empat tahun

Presiden Joko Widodo memberikan pernyataan terkait meninggalnya sang ibunda, Rabu malam.

Jokowi mengatakan bahwa ibunya mengidap kanker selama empat tahun terakhir. Selama itu pula Sujiatmi telah berobat.

"Ibu ini sudah empat tahun mengidap sakit, yaitu kanker, dan sudah berobat. Sudah berusaha berikhtiar, utamanya ke RSPAD Gatot Soebroto," kata Jokowi di rumah duka.

"Tetapi, memang Allah sudah menghendaki," lanjutnya.

Jokowi mengatakan bahwa Sujiatmi mengembuskan napas terakhir pada pukul 16.45 WIB.

Baca juga: Jokowi: Ibu Sudah Berobat Kanker, tetapi Ini Kehendak Allah

Jokowi juga meminta masyarakat mendoakan almarhumah.

Ia berdoa supaya sang ibunda mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan.

"Atas nama keluarga besar, saya ingin memohon doa agar segala dosanya diampuni Allah dan khusnul khotimah," kata Jokowi.

Dimakamkan Kamis siang

Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, prosesi pemakaman Sujiatmi Notomiharjo akan digelar mulai pukul 13.00 WIB, Kamis (26/3/2020) ini.

"Insya Allah kalau tidak ada perubahan akan dimakamkan pukul 13.00 WIB," ujar Ngabalin. 

Baca juga: Prosesi Pemakaman Ibunda Jokowi Digelar Kamis Siang

Dalam keterangan tersebut, diinformasikan bahwa jenazah almarhumah ibunda Presiden Joko Widodo itu akan dimakamkan di Pemakaman Keluarga Mundu, yang berada di Selokaton, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Adapun saat ini jenazah masih disemayamkan di rumah duka yang beralamat di Jalan Pleret Raya 9A, Banyuanyar, Solo.

Tak dihadiri menteri

Sementara itu, Fadjroel mengatakan, jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju diminta untuk tetap berada di Jakarta dan tak bertandang ke Solo. 

Permintaan ini, kata Fadjroel, disampaikan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.

"Kami dimintakan oleh Mensesneg untuk tetap berada di Jakarta dan menjalankan tugas yang selama ini harus kami kerjakan," kata Fadjroel kepada Kompas TV.

Fadjroel mengatakan, Pratikno telah meminta jajaran kabinet untuk tetap fokus mengemban tugas masing-masing, terutama dalam menanggulangi wabah Covid-19.

Para menteri, termasuk jubir, diminta untuk mengirim doa dari Jakarta.

Baca juga: Ibunda Jokowi Meninggal, Jubir Presiden: Menteri Diminta Doa dari Jakarta

"Pak Mensesneg Pratikno mengatakan bahwa agar doa dari kami semua dari Kabinet Indonesia Maju disampaikan saja dari Jakarta," ujar Fadjroel.

"Dan kami diminta agar tetap fokus ke tugas masing-masing, terutama kami sekarang harus menghadapi masalah Covid-19 ini," lanjutnya.

Protokol kesehatan

Fadjroel juga mengatakan, Presiden Joko Widodo tetap memperhatikan protokol kesehatan meski dalam suasana duka.

Menurut Fadjroel, Presiden tetap mengantisipasi banyaknya pelayat yang berdatangan ke rumah duka, mengingat saat ini masih dalam wabah Covid-19.

Baca juga: Antisipasi Ramai Pelayat, Jokowi Minta Protokol Kesehatan Diperhatikan

Fadjroel mengatakan, protokol Covid-19 juga diterapkan saat upacara pemakaman almarhumah.

"Tentu akan dilakukan upacara (pemakaman) dengan memperhatikan semua protokol kesehatan karena terkait Covid-19," kata Fadjroel di Kompas TV, Rabu (25/3/2020).

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com