JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan duka cita atas meninggalnya para tenaga medis saat bertugas menangani pandemi Covid-19.
“Mereka adalah pahlawan-pahlawan kemanusiaan. Pemerintah menghargai dedikasi mereka,” ujar Ma'ruf dikutip dari siaran pers Setwapres, Senin (23/3/2020).
Baca juga: UPDATE: Tambah 65 Pasien, Kini Ada 579 Kasus Covid-19 di Indonesia
Ma'ruf mengatakan, dalam kondisi seperti saat ini, tenaga medis baik dokter, perawat maupun petugas medis lainnya sangat dibutuhkan.
Mereka merupakan garda terdepan dalam memerangi Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona.
“Kita membutuhkan dokter, perawat, dan tenaga lainnya di fasilitas kesehatan sebagai garda terdepan untuk merawat pasien,” kata dia.
Baca juga: UPDATE: Total Pasien Meninggal akibat Covid-19 Ada 49 Orang
Ma'ruf mengatakan, masyarakat bisa membantu para tenaga medis yang tengah berjuang merawat pasien Covid-19 baik ODP, PDP, maupun yang positif ini.
Caranya, dengan mematuhi anjuran pemerintah untuk tetap berada di rumah, menghindari kerumunan, serta menyampaikan riwayat perjalan dengan jujur ketika berobat.
Ma'ruf menuturkan, keterbukaan dan kejujuran pasien akan menyelamatkan jiwa dan menghentikan penularan virus corona kepada orang lain, termasuk para tenaga medis.
“Masyarakat bisa ikut melindungi mereka, jangan sampai tertular Covid-19. Caranya, saat periksa, Anda harus ceritakan riwayat kontak Anda secara terbuka supaya dokter, perawat dan tenaga lainnya di fasilitas kesehatan dapat melindungi dirinya dan merawat Anda dengan benar,” ucapnya.
Baca juga: IDI Umumkan 6 Dokter yang Menangani Wabah Corona Meninggal Dunia
Diberitakan, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengumumkan, enam dokter yang bertugas menangani wabah virus corona di Indonesia meninggal dunia.
Lima orang dokter di antaranya diduga meninggal dunia akibat terjangkit virus corona.
Adapun seorang dokter lainnya meninggal dunia akibat serangan jantung setelah mempersiapkan fasilitas kesehatan demi menghadapi virus corona.
"Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia berduka cita amat dalam atas wafatnya sejawat-sejawat anggota IDI sebagai korban pandemi Covid-19," demikian dilansir Kompas.com dari akun resmi Instagram PB IDI @ikatandokterindonesia, Senin (23/3/2020).
Baca juga: PB IDI: Kami Butuh Banyak APD
Lima dokter yang diduga meninggal akibat terjangkit Covid-19, yakni dokter Hadio Ali SpS, dokter Djoko Judodjoko SpB, dokter Laurentius P SpKj, dokter Adi Mirsa Putra Sp THT, dan dokter Ucok Martin SpP.
Adapun dokter Toni D Silitonga bukan meninggal akibat terpapar Covid-19.
Di wilayah DKI Jakarta saja per Jumat (20/3/2020), terdapat 25 orang tenaga medis yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan 1 orang meninggal dunia.
Baca juga: Cegah Covid-19, Masyarakat Diminta Saling Jaga Jarak dan Jauhi kerumunan
Sementara itu, Juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19 Achmad Yurianto mengingatkan pentingnya menjaga jarak secara fisik untuk mencegah penularan virus corona.
Ia juga meminta masyarakat untuk menjauhi atau bahkan mencegah terjadinya kerumunan orang.
Yuri mengatakan, berkomunikasi dengan kondisi fisik yang berdekatan berisiko sangat tinggi terhadap penyebaran dan penularan virus corona.
Sebab, virus ini menular melalui droplet atau percikan-percikan ludah yang berpindah dari orang yang sakit ke orang sehat.
Percikan ludah sangat mungkin berpindah dari satu orang ke orang lain, ketika seseorang bicara, batuk, atau bersin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.