Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI Terima 51 Pengaduan Online soal Kegiatan Belajar di Rumah

Kompas.com - 20/03/2020, 15:34 WIB
Devina Halim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia menerima 51 pengaduan online hingga Kamis (10/3/2020) kemarin, terkait pelaksanaan kegiatan belajar dari rumah sebagai langkah pencegahan terhadap penyebaran virus corona.

"Hingga pukul 12.00 WIB pada Kamis, 19 Maret 2020, bagian pengaduan online KPAI sudah menerima 51 pengaduan sejumlah siswa dari berbagai daerah," kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti melalui keterangan tertulis, Jumat (20/3/2020).

Siswa yang mengadu berasal dari jenjang pendidikan SD hingga SMA, di antaranya berasal dari DKI Jakarta, Bekasi, Tangerang, Cirebon, Purwokerto, Tegal, Surabaya, Pontianak, dan Pangkal Pinang.

Baca juga: Belajar dari Rumah, Ayah dan Ibu Perlu Saling Mengerti dan Bekerja Sama Dampingi Anak

Rata-rata, pengadu melaporkan terkait jumlah tugas yang diberikan guru serta soal waktu pengumpulan yang dinilai tidak sesuai.

Misalnya, berdasarkan pengaduan orangtua murid, anaknya yang masih duduk di kelas III SD mendapatkan soal sebanyak 40-50 butir untuk dikerjakan setiap harinya.

Ada pula siswa kelas VII SMP yang mengadu bahwa ia mengerjakan sebanyak 255 butir soal dari pukul 07.00-17.00.

Bahkan, ada siswa yang mengaku mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi karena harus mengerjakan banyak tugas dengan telepon genggam.

Baca juga: Yuk, Belajar Fisika di Laboratorium Maya Kemendikbud

Kemudian, ada pula yang mengadukan perihal terbatasnya sarana. Seorang siswa melaporkan bahwa teman-temannya datang ke rumah karena tidak memiliki kuota internet yang cukup untuk mendengarkan penjelasan guru.

Padahal, tujuan dari belajar di rumah adalah membatasi kontak atau social distancing dengan orang lain.

Maka dari itu, KPAI mengimbau para pemangku kepentingan membuat batasan atau panduan dalam pelaksanaan belajar di rumah ini.

Retno mengatakan, panduan dibutuhkan agar kesehatan anak tetap terjaga selama belajar di rumah.

"KPAI mendorong para pemangku kepentingan di pendidikan membangun rambu-rambu untuk para guru sehingga proses home learning ini bisa berjalan dengan menyenangkan dan bermakna buat semua, bukan jadi beban yang justru tidak berpihak pada anak, bahkan bisa mempengaruhi kesehatan fisik dan mentalnya," tuturnya.

KPAI juga mengimbau guru memberikan tugas yang menyenangkan untuk anak, sehingga tidak hanya dalam bentuk soal. Misalnya, tugas membaca buku atau novel, maupun praktik seperti membuat hand sanitizer.

Baca juga: Pembunuhan oleh Remaja Terinspirasi Film, KPAI Soroti Kurangnya Film Anak

Kemudian, Retno meminta para atasan memberi kepercayaan kepada guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar dari rumah ini.

"Atasan para guru dan para birokrat pendidikan harus memberikan kepercayaan kepada para guru dalam melaksanakan proses pembelajaran kepada para siswa dan laporan proses tersebut diserahkan pada saat masuk kembali di hari ke-15 nanti." ucap Retno.

"Kalau guru tidak ditekan, maka guru juga tidak akan menekan muridnya. Guru dan murid harus tetap dijaga agar terus bahagia dan sehat," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com