Dengan demikian, saat ini masih ada 30 pasien Covid-19 yang masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Pandemi global
WHO resmi mengumumkan wabah Covid-19 sebagai pandemi global. Hal ini diumumkan Rabu (11/3/2020) malam.
Dalam waktu kurang dari tiga bulan, Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 126.000 orang di 123 negara, dari Asia, Eropa, AS, hingga Afrika Selatan.
Baca juga: Bertambah, Ada 3 Pasien Covid-19 yang Dinyatakan Sembuh di RSUP Persahabatan dan Boleh Pulang
"Dalam dua minggu terakhir jumlah kasus di luar China telah meningkat tiga belas kali lipat dan jumlah negara yang terkena dampak meningkat tiga kali lipat," kata Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesusus dalam konferensi pers di kantor pusat WHO di Jenewa.
"Dalam beberapa hari hingga minggu ke depan, kami melihat kemungkinan jumlah kasus, jumlah kematian, dan jumlah negara terdampak akan melonjak lebih tinggi," imbuhnya dilansir CNBC, Kamis (12/3/2020).
Tedros mengatakan, beberapa negara telah mampu menekan dan mengendalikan wabah.
Baca juga: Saran Perempuan AS yang Sembuh dari Virus Corona: Jangan Panik!
Namun, dia juga marah pada beberapa pemimpin negara yang gagal bertindak cepat untuk menahan penyebaran.
"Kami sangat prihatin dengan tingkat penyebaran dan keparahan yang mengkhawatirkan, dan juga pencegahan yang lamban. Padahal kami telah 'membunyikan alarm' yang keras dan jelas," ujar Tedros sebelum menyatakan Covid-19 sebagai pandemi.
Di akhir Februari lalu, Korea Selatan masih menjadi negara di luar China dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia.
Kini, angka penularan kasus di China dan Korea Selatan telah menurun secara signifikan.
Baca juga: Update Virus Corona di Dunia: Jadi Pandemi Global, 125.851 Terinfeksi, 67.003 Sembuh
Namun, beberapa negara justru melonjak tajam, salah satunya Italia yang kini menjadi negara di luar China dengan kasus Covid-19 terbanyak.
Jumlah kasus dan kematian berubah setiap jam, melampaui sedikitnya 126.141 dengan 4.627 kematian di seluruh dunia pada Kamis pagi, menurut data yang dikumpulkan World Meter untuk virus corona.
Italia memiliki kasus terbanyak di luar China dengan sekitar 12.462 infeksi, diikuti Iran dengan 9.000 infeksi, dan Korea Selatan 7.775 infeksi.
Respons Istana