Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut Raja Belanda, Kenapa Jokowi Ajak Sedah Mirah, Bukan Jan Ethes?

Kompas.com - 10/03/2020, 17:25 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok perempuan mungil di tengah kunjungan kenegaraan Raja Belanda Willem-Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti ke Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (10/3/2020), menarik perhatian publik.

Ya, gadis mungil itu ialah Sedah Mirah Nasution, cucu kedua Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana.

Sedah turut menyambut Raja dan Ratu Belanda itu ketika sesi foto bersama di ruang utama Istana Kepresidenan Bogor.

Kehadiran Sedah di acara kepresidenan atau tampil di depan publik seperti ini terhitung tidak terlalu sering.

Baca juga: Saat Sesi Foto Jokowi dan Raja Belanda Diulang gara-gara Sedah Mirah

Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana jauh lebih sering mengajak cucu pertamanya, Jan Ethes Srinarendra.

Lantas, apa yang membuat kali ini Presiden dan Ibu Negara mengajak Sedah ketimbang Ethes?

"Kebetulan Jan Ethes sedang di Solo dan Sedah memang sedang di Bogor," demikian diungkap Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden Bey Triadi Machmuddin kepada Kompas.com, Selasa sore.

Oleh sebab itu, Sedah pun diikutsertakan dalam menyambut kunjungan Raja dan Ratu Belanda.

Simak video Sedah Mirah saat menyambut Raja dan Ratu Belanda: 

Baca juga: Kunjungan Raja Belanda ke Indonesia Lahirkan Kesepakatan Bisnis 1 Miliar Dolar AS

Bey menambahkan, secara aturan keprotokoleran, siapa-siapa saja yang mendampingi Kepala Negara menyambut tamu kenegaraan diusulkan oleh Menteri Sekretaris Negara.

Usul Mensesneg itu terlebih dahulu dikonsultasikan dengan Menteri Luar Negeri.

"Biasanya pemilihan pendamping Kepala Negara dalam menerima tamu negara berkaitan dengan substansi pertemuan," ujar Bey.

Misalnya, pertemuan itu membahas perekonomian, maka yang mendampingi adalah menteri atau kepala lembaga yang mengurus bidang tersebut.

Baca juga: Raja Belanda Minta Maaf atas Kekerasan di Indonesia Pasca-proklamasi

Meski demikian, Kepala Negara juga berhak menentukan siapa yang turut hadir.

Mengenai kehadiran Sedah Mirah pun atas permintaan Kepala Negara.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com