Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korlantas Sebut 10 Persen Kecelakaan pada 2019 Disebabkan Truk ODOL

Kompas.com - 09/03/2020, 11:35 WIB
Devina Halim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, Irjen Istiono mengungkapkan, 10 persen dari total kecelakaan yang terjadi sepanjang 2019 disebabkan karena pelaku truk over dimension and overload (ODOL) atau kelebihan beban.

Total kasus yang disebabkan karena pelaku truk ODOL sebanyak 136.000 kasus.

"Kurun waktu 2019, data pelanggaran lalin yang terjadi di kita sebanyak kurang lebih 1,3 juta lebih, dan pelanggaran lalin tersebut 136.000, 10 persen dilakukan oleh kapasitas kelebihan daripada dimensi tersebut," kata Istiono di Gerbang Tol Tanjung Priok 1, Jakarta Utara, Senin (9/3/2020).

Baca juga: Korlantas Siapkan Antisipasi Titik Rawan Banjir dan Longsor

Istiono mengatakan, keberadaan truk tersebut menyebabkan pelambatan di ruas jalan tol dan jalan arteri.

Kemudian, kecelakaan akibat pelaku truk ODOL juga dapat berakibat fatal dan menyebabkan korban jiwa.

"Korban kecelakaan di 2019 sebanyak 25.000. Rata-rata per bulan sebanyak 2.000 jiwa yang meninggal dunia dan rata-rata per hari 71 jiwa," ujar Istiono.

"Kemudian, tiap jam kira-kira tiga, empat, jiwa kita melayang dan sumbangsih daripada ODOL ini memang 90 kejadian tahun ini. Namun ini laka masal dan fatal," tuturnya.

Ia pun menegaskan bahwa truk over dimension atau ukuran yang tidak sesuai dapat dijerat pasal pidana.

Baca juga: Terhitung Februari 2020, 50 Pengendara Motor Tewas Alami Kecelakaan Lalu Lintas

Pelaku akan dijerat Pasal 277 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Ancaman hukuman maksimalnya adalah satu tahun penjara dan denda paling banyak Rp 24 juta.

Seusai acara pembukaan, Istiono beserta Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi dan sejumlah pejabat lainnya turut melakukan penindakan di Gerbang Tol Tanjung Priok 1.

Sejumlah truk yang lewat pun ditimbang dan diukur dimensinya. Setidaknya terdapat 10 truk yang melanggar dan diberi tanda dengan stiker berwarna merah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com