Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] Pemerintah Salahi Aturan? | Seskab Kehilangan Sosok Fadli Zon dan Fahri Hamzah

Kompas.com - 05/03/2020, 07:34 WIB
Dani Prabowo,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pascapengumuman dua pasien yang positif virus corona atau Covid-19, langkah Presiden Joko Widodo dipertanyakan.

Pasalnya, pasien tersebut mengaku belum mengetahui bahwa dirinya positif virus yang berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China itu. Hingga akhirnya Presiden mengumumkannya.

Langkah Presiden pun dipertanyakan.

Berita selanjutnya yaitu mengenai rasa kehilangan Sekretaris Kabinet Pramono Anung atas dua orang rekannya di DPR, Fadli Zon dan Fahri Hamzah. Sebab, sejak sudah tak lagi menjadi Wakil Ketua DPR, keduanya jarang bersuara.

Berikut kabar terpopuler selengkapnya:

1. Presiden tak langgar ketentuan

Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Daeng Muhammad Faqih, langkah Presiden mengumumkan adanya pasien positif Covid-19 di Indonesia sudah tepat.

Meski pun pasien itu sebelumnya belum mengetahui kondisi tersebut. Langkah yang dilakukan Presiden disebut sebagai salah satu upaya untuk melindungi kesehatan masyarakat.

"Tidak masalah (bila pasien belum tahu dulu). Karena itu untuk kepentingan masyakarat. Jadi apa yang disampaikan Pak Presiden Jokowi tak masalah. Malah itu harus disampaikan. Kalau tidak disampaikan itu akan menimbulkan masalah, terjadi penyebaran tanpa diketahui masyarakat," kata Daeng kepada Kompas.com, Selasa (3/3/2020).

Baca juga: Umumkan Kasus Corona Tanpa Beri Tahu Pasien, Pemerintah Langgar Aturan?

Ia menambahkan, memang ada sejumlah peraturan baik itu dalam bentuk kode etik, undang-undang maupun peraturan menteri kesehatan, yang menyatakan bahwa informasi mengenai kondisi pasien harus dirahasiakan.

Namun, dalam kondisi wabah seperti saat ini, aturan tersebut dapat dikecualikan berdasarkan UU 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan UU 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular.

"Tetapi, dalam kondisi khusus kayak wabah yang membahayakan masyarakat banyak itu boleh diumumkan. Jadi ini bukan kondisi yang seperti dikatakan tadi kondisi normal. Ini kondisi pengecualian," lanjut Daeng.

2. Seskab kehilangan sahabat

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengaku kehilangan sosok dua mantan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah dan Fadli Zon, yang dulu kerap mengkritik pemerintah.

Menurut dia, kritik yang disampaikan oposisi membuat dinamika politik kian menarik.

"Saya pribadi kehilangan orang-orang seperti Fahri Hamzah, Fadli Zon untuk mengkritisi pemerintahan ini, karena itu menjadi vitamin," kata Pramono saat membuka talkshow bertajuk "Meneguhkan Kembali Cita-cita Reformasi" di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (4/3/2020).

Baca juga: Pramono Anung Mengaku Kehilangan Sosok Fahri Hamzah dan Fadli Zon

Menurut politikus PDI Perjuangan itu, saat ini pemerintah telah menguasai 74 persen dukungan di Parlemen. Sehingga membuat situasi politik relatif stabil.

Sementara, di sisi lain kehadiran kelompok oposisi diperlukan untuk menjaga dinamika politik.

"Karena salah satu kelemahan bangsa timur, kalau tidak ada oposisi, tidak ada yang mengkritik, maka yang mengkritik, yang menjadi musuh biasanya temannya sendiri," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com