Kendati demikian, Yuri mengkhawatirkan kondisi psikologis dua pasien yang identitasnya tersebar luaskan.
"Kondisi baik tetapi secara psikologis yang kami khawatirkan karena dia merasa enggak nyaman karena dikenal di mana-mana, rumahnya diketahui siapa saja," ujar Yuri.
Ia menilai penyebutan identitas pasien corona merupakan bagian dari pelanggaran undang-undang.
Yuri berharap pengungkapan identitas ini bisa segera ditindak oleh aparat Kepolisian.
"Ini jelas melanggar aturan perundang-undangan. Kominfo sudah berkoordinasi dengan Bareskrim ini akan ditindak," ujar dia.
Baca juga: Pemerintah Khawatirkan Kondisi Psikologis 2 Pasien Terinfeksi Corona
Periksa empat orang dari Klub Amigos
Kemenkes juga mulai mengisolasi empat orang dari Klub Amigos yang diduga berkontak langsung (close contact) dengan pasien 1 virus corona yang dirawat di Rumah Sakit Sulianti Saroso.
"Kita sudah menangani enam orang artinya hitungan enam termasuk kasus nomor 1 dan 2, kita sudah mengumpulkan empat," kata dia.
"Sekarang empat-empatnya kami isolasi di RSPI Saroso dan pemeriksaan kita ulang lagi dua kali pemeriksaan lagi," ucap Yuri.
Baca juga: Kasus Corona, Kemenkes Isolasi 4 Orang dari Klub Amigos
Kemenkes juga akan memeriksa 10 orang lagi yang ada di Klub Amigos.
"10 orang lagi yang kontak telepon, belum ketemu tapi mereka sudah menyanggupi untuk dalam beberapa hari ini harapannya saya sebenarnya besok (5/3/2020) bisa datang di sempat kami di RSPI Saroso," ujar dia.
Meski begitu, sampai saat ini 10 orang tersebut tidak memiliki keluhan apa pun.
"Yang jelas adalah mengeluh kekhawatiran, ketakutan. Tetap kita lakukan tracing dan kemungkinan akan ada lagi di klaster itu lebih dari 10 yang kita sudah baca hari ini. Ini tetap akan kita lakukan," imbuh Yuri.
Cara cegah virus corona sama dengan influenza
Yurianto meminta masyarakat tidak khawatir dengan penyebaran virus corona.