JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus memeriksa orang-orang yang berpotensi terjangkit virus corona atau covid-19.
Menurut juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, hingga Selasa (3/3/2020) total ada 446 orang yang sudah diperiksa.
Dari pemeriksaan tersebut dua di antaranya positif mengidap corona dan 10 lainnya masih diperiksa secara intensif.
"Kita harus mendalami benar kasus ini. Dan ini bukan berbicara tentang pemeriksaan spesimen ini tidak diorentasi untuk pengobatan mereka. Kita paham kasus ini belum ada obatnya," kata Yuri di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu (4/3/2020).
Yuri menjelaskan, dua pasien positif corona itu adalah warga Depok yang tengah dirawat di Rumah Sakit Sulianti Saroso, Jakarta.
Sementara, 10 orang yang masih didalami yakni seorang dari kapal pesiar Diamond Princess dan sembilan orang yang berada di rumah sakit.
Sedangkan 188 warga negara Indonesia (WNI) kru Kapal World Dream seluruhnya dinyatakan negatif.
"Untuk kapal saya pikir sudah clear 188 Dream World enggak ada masalah, negatif semua," ungkapnya.
"Diamond Princess dari 69, 68 clear dan sudah minta turunkan ke Sebaru sudah berproses. Satu masih kita tahan karena kita memprosesnya lagi," ucap Yuri.
Kondisi membaik
Yuri mengatakan, saat ini dua pasien virus corona yang dirawat di Rumah Sakit Sulianti Saroso, sudah berangsur membaik.
Kedua pasien tidak lagi demam, bahkan batuk juga sudah terbilang jarang. Para pasien yang terinfeksi virus corona baru boleh pulang jika sudah dinyatakan dua kali negatif saat diperiksa.
Pemeriksaan virus akan dilakukan pada hari kelima dan hari ketujuh setelah dirawat.
Apabila pada hari kelima dua pasien tersebut masih positif terdapat virus corona, maka dia harus kembali dirawat di rumah sakit.
"Nanti hari kelima kita tes lagi kalau negatif dua hari kemudian kita cek negatif ya pulang," papar Yurianto.
Kendati demikian, Yuri mengkhawatirkan kondisi psikologis dua pasien yang identitasnya tersebar luaskan.
"Kondisi baik tetapi secara psikologis yang kami khawatirkan karena dia merasa enggak nyaman karena dikenal di mana-mana, rumahnya diketahui siapa saja," ujar Yuri.
Ia menilai penyebutan identitas pasien corona merupakan bagian dari pelanggaran undang-undang.
Yuri berharap pengungkapan identitas ini bisa segera ditindak oleh aparat Kepolisian.
"Ini jelas melanggar aturan perundang-undangan. Kominfo sudah berkoordinasi dengan Bareskrim ini akan ditindak," ujar dia.
Periksa empat orang dari Klub Amigos
Kemenkes juga mulai mengisolasi empat orang dari Klub Amigos yang diduga berkontak langsung (close contact) dengan pasien 1 virus corona yang dirawat di Rumah Sakit Sulianti Saroso.
"Kita sudah menangani enam orang artinya hitungan enam termasuk kasus nomor 1 dan 2, kita sudah mengumpulkan empat," kata dia.
"Sekarang empat-empatnya kami isolasi di RSPI Saroso dan pemeriksaan kita ulang lagi dua kali pemeriksaan lagi," ucap Yuri.
Kemenkes juga akan memeriksa 10 orang lagi yang ada di Klub Amigos.
"10 orang lagi yang kontak telepon, belum ketemu tapi mereka sudah menyanggupi untuk dalam beberapa hari ini harapannya saya sebenarnya besok (5/3/2020) bisa datang di sempat kami di RSPI Saroso," ujar dia.
Meski begitu, sampai saat ini 10 orang tersebut tidak memiliki keluhan apa pun.
"Yang jelas adalah mengeluh kekhawatiran, ketakutan. Tetap kita lakukan tracing dan kemungkinan akan ada lagi di klaster itu lebih dari 10 yang kita sudah baca hari ini. Ini tetap akan kita lakukan," imbuh Yuri.
Cara cegah virus corona sama dengan influenza
Yurianto meminta masyarakat tidak khawatir dengan penyebaran virus corona.
Ia mengingatkan cara mencegah virus corona sama dengan mencegah virus influenza biasa.
"Sebenarnya masyarakat itu kan sudah pintar. Influenza itu kan ada sejak zaman dahulu kala dan semua sudah tahu bagaimana harus bersikap, bagaimana tidak boleh bersikap supaya enggak ketularan," kata Yuri.
"Ini hanya virusnya namanya Covid. Ini kan influenza yang virusnya lain, begitu saja. Sudah pintar kok," ucap dia.
Yuri mengatakan, pencegahan virus corona ini bisa dengan cara menjaga daya tahan tubuh, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Karena itu, ia meminta masyarakat untuk tidak panik agar dapat berpikir jernih untuk mencegah virus corona.
"Pintarnya (mencegah virus corona) menjadi hilang karena dibumbui sama panik, begitu lho," ucap Yuri.
https://nasional.kompas.com/read/2020/03/05/06111331/update-kasus-virus-corona-pasien-membaik-hingga-isolasi-4-pengunjung-klub