Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teman Eks Dirut PT INTI Mengaku Serahkan Uang Rp 2 Miliar untuk Eks Dirkeu AP II

Kompas.com - 19/02/2020, 13:25 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Teman dekat mantan Direktur Utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI), Darman Mappangara, Andi Taswin Nur mengaku telah menyerahkan uang secara bertahap dalam mata uang dollar Amerika Serikat (AS) dan dollar Singapura senilai Rp 2 miliar kepada seseorang bernama Endang.

Endang, menurut Taswin, merupakan sopir dari mantan Direktur Keuangan PT Angkasa Pura (AP) II, Andra Y Agussalam.

Hal itu disampaikan Taswin saat bersaksi untuk Andra, terdakwa kasus dugaan suap terkait pengadaan semi baggage handling system (BHS) di sejumlah bandara yang ada di bawah naungan PT Angkasa Pura (AP) II.

"Iya, ada. Saya serahkan ke Endang, Pak. Uangnya menurut informasi Pak Darman untuk Pak Andra, Pak," kata Taswin di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (19/2/2020).

Baca juga: Kasus Suap Baggage Handling System, Direktur Keuangan PT AP II Segera Disidang

Saat pemberian tahap pertama pada 26 Juli 2019, Taswin mengaku menyerahkan uang sekitar 53.000 dollar AS ke Endang di Plaza Senayan.

"Saya tukarkan dulu itu di valas," kata dia. 

Selanjutnya, pada 27 Juli 2019, Taswin mengaku menyerahkan uang 18.000 dollar AS ke Endang di Lotte Avenue Kuningan.

"Iya, itu untuk menggenapkan uang kekurangannya. Kan Rp 1 miliar ya totalnya. Informasi dari Pak Darman bahwa Pak Andra harus dikasih Rp 1 miliar dulu. Nah 27 Juli saya kasih 18.000 dollar AS. Saya tukarkan dulu juga di valas," ujar Taswin.

Pada tanggal 31 Juli 2019, Taswin mengaku kembali menukarkan uang di money changer untuk selanjutnya diserahkan ke Endang.

"(Peristiwa penyerahan) pas OTT, 31 Juli 2019. Jadi waktu tanggal 31 itu saya sempat ditanya Pak Darman kan, uangnya udah masuk belum, saya WA-an sama Pak Darman. Siangnya dikasih tahu masuk. Saya cek masuk di rekening saya. Terus saya infokan ke Pak Endang bahwa kita mau melakukan pembayaran," kata Taswin.

Ia kemudian mentransfer uang ke rekening money changer di Kota Kasablanka.

"Saya sebelumnya komunikasi sama orang valas dulu, ada ndak uang Dollar AS atau Singapura, dia bilang stok ada yang dollar Singapura. Jadi saya sampaikan ya sudah yang Singapura saja," ucap Taswin. 

Melalui penukaran itu, Taswin mendapatkan uang 96.700 dollar Singapura. Selepas magrib, Taswin turun menuju lobi Mall Kota Kasablanka untuk menyerahkan uang tersebut ke Endang.

"Di lobi saya nyerahin. Saya foto Endang. Terus pas saya balik naik eskalator saya dideketin petugas KPK. Terus Pak Endang-nya juga saya lihat dideketin petugas KPK," ujar Taswin.

Baca juga: Kasus Baggage-Handling System, KPK Panggil Direktur Angkasa Pura Propertindo, Agung Sedayu

Dalam perkara ini, Andra didakwa menerima suap sebesar 71.000 dollar Amerika Serikat (AS) dan 96.700 dollar Singapura dari Darman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com