Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KBRI Tegaskan Belum Ada Larangan WNI Pergi ke Singapura

Kompas.com - 05/02/2020, 13:11 WIB
Dani Prabowo,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Duta Besar Indonesia untuk Singapura I Gde Ngurah Swajaya menegaskan, hingga kini belum ada larangan bagi warga negara Indonesia (WNI) untuk bepergian ke tempat-tempat tertentu di Singapura yang diduga rawan terjangkit paparan virus corona jenis baru.

Hal itu menyusul peningkatan kasus positif virus yang berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China ini di Negeri Singa itu.

Kementerian Kesehatan Singapura (MoH) telah memastikan ada 24 kasus positif virus corona pada Selasa (4/2/2020), dimana satu di antaranya terjadi pada seorang WNI.

Baca juga: 8 Hal yang Disepakati dalam Pertemuan Jokowi-Maruf dengan Presiden Singapura

“Belum ada larangan itu, tapi kita mengimbau supaya betul-betul menjaga kebersihan, menjaga kesehatan, dan juga mengenakan masker apabila mengalami simtomatik (gejala) seperti batuk, flu, dan lain sebagainya kalau keluar (ruangan),” kata Gde seperti dilansir dari Kompas TV, Rabu (5/2/2020).

Sejak awal, ia menambahkan, KBRI terus memberikan informasi kepada WNI untuk mengambil langkah atau tindakan yang dianjurkan secara luas oleh Pemerintah Singapura melalui Kementerian Kesehatan.

“Bahkan, kami memberikan hotline yang bisa mereka hubungi,” ujarnya.

MoH sebelumnya mengonfirmasi enam kasus positif virus corona baru pada Selasa (4/2/2020). Total, sudah ada temuan 24 kasus positif virus ini.

Baca juga: Dubes: WNI yang Positif Virus Corona Dapat Perawatan Baik di Singapura

Secara rinci, 16 kasus merupakan warga negara China yang datang dari Wuhan. Sedangkan empat kasus merupakan warga negara Singapura yang baru datang dari Wuhan.

Adapun tiga kasus lainnya merupakan warga negara Singapura yang tidak memiliki riwayat ke China baru-baru ini.

Sedangkan satu orang lain merupakan WNI yang berprofesi sebagai asisten rumah tangga bagi WN Singapura yang sebelumnya telah dinyatakan positif virus corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com