JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar bertemu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2020).
Keduanya membicarakan persiapan Rapat Koordinasi Nasional Penanganan Kebakaran Lahan dan Hutan (karhutla).
"Kita berdiskusi dengan ibu Menteri LHK dalam rangka besok akan menerima arahan dari Presiden dalam rakornas tentang antisipasi atau mitigasi karhutla," ujar Menko Polhukam Mahfud MD, usai pertemuan.
Baca juga: Kunci Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan, BNPB: Pencegahan
Menurut Mahfud, rakornas itu merupakan agenda rutin tahunan yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo.
"Karena setiap tahun, itu (karhutla) selalu menjadi catatan masalah," ujar Mahfud.
Menurut Mahfud, dengan adanya penanganan pemerintah, persoalan karhutla di Indonesia bisa diantisipasi dengan semakin baik.
Mahfud MD menyebutkan, luas lahan yang terbakar setiap tahunnya mengalami penurunan.
Dia membandingkan dengan kondisi karhutla di sejumlah negara seperti Australia, Brazil, Kanada dan Rusia.
"Dibandingkan negara lain yang punya masalah karhutla, Indonesia itu sekarang sebenarnya paling kecil. Lahan yang terbakar itu menurun," ucap Mahfud MD.
"Dan Alhamdulillah terus membaik dari waktu ke waktu. Dan penanganan itu dipimpin langsung oleh Presiden. Dan Besok akan mulai rapat," kata dia.
Baca juga: Sepanjang Januari 2020, 9 Orang Pelaku Karhutla di Riau Ditangkap
Sementara itu, Menteri LHK Siti Nurbaya masih enggan memberikan pernyataan perihal persiapan rakornas.
"(Saya) besok saja, " ujarnya sambil meninggalkan Kemenko Polhukam.
Diberitakan, memasuki bulan Februari yang telah disebutkan sebagai awal puncak musim hujan, tetapi ada beberapa wilayah yang justru berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan ( karhutla).
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG), Dwikorita Karnawati, mengatakan pada bulan Februari, beberapa wilayah diprakirakan akan mengalami curah hujan rendah.
Baca juga: BNPB Ingatkan Pejabat Daerah Pantau Curah Hujan Setiap Waktu
BMKG dalam membuat prakiraan cuaca dan iklim ini diawali dengan melakukan analisis data, yakni pengamatan cuaca dan fenomena atmosfer yang ada, analisis Model Numerik Cuaca, serta data prakirawan.