Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Warga Natuna Terkait Observasi WNI Pasca-evakuasi dari Wuhan

Kompas.com - 05/02/2020, 06:57 WIB
Sania Mashabi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

"Yang jelas kami minta nanti dibangun rumah sakit yang lebih lengkap," kata Hamid di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2020).

Kemudian, Hamid juga meminta pemerintah membangun RS dengan fasilitas yang lengkap.

Pasalnya, saat ini fasilitas rumah sakit di Natuna banyak yang belum memadai.

"Kami minta dibantu peralatan yang kurang di rumah sakit kami itu untuk supaya segera juga diperhatikan oleh Pak Menteri Kesehatan," ungkapnya.

Baca juga: Bupati Natuna Sebut Lokasi Karantina WNI Dekat dengan Sekolah

Bertemu Jokowi

Dalam pertemuan itu, salah satu akademisi dari perguruan tinggi di Natuna menyampaikan keinginan masyarakat Natuna untuk bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Pertama ketemu presiden itu menjadi tuntutan masyarakat," kata salah satu perwakilan perguruan tinggi tersebut.

Ia mengatakan, tidak ada gunanya jika masyarakat Natuna datang ke Jakarta bertemu anggota DPR tapi tidak bertemu dengan Jokowi.

Maka dari itu, ia berharap Komisi IX DPR bisa memfasilitasi pertemuan masyarakat Natuna dengan presiden.

"Jadi harapan kami ya barangkali DPR RI bisa memfasilitasi kita bertemu dengan presiden," ungkapnya.

Baca juga: WNI dari Wuhan Dikarantina di Natuna, Masyarakat Minta DPR Fasilitasi Bertemu Jokowi

Terkait permintaan itu, Nihayatul menegaskan pihaknya akan membantu masyarakat Natuna bertemu Presiden Joko Widodo.

"Saya pikir beberapa poin itu sangat wajar mereka meminta kepada kita dan itu yang menjadi perjuangan masyakat menyampaikan aspirasi kepada kita dan kita Komisi IX menyepakati itu," jelas Nihayatul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com