Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Iran Vs Amerika dan Upaya Indonesia Cegah Timbulnya Perang

Kompas.com - 09/01/2020, 08:53 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memanasnya konflik antara Amerika Serikat (AS) dan Iran mendapat respons serius dari pemerintah Indonesia. Pemerintah menginginkan kedua negara menahan diri agar tak timbul perang.

Iran, melalui Garda Revolusi, menyatakan mereka telah menghujani markas pasukan AS dan sekutunya di Irak dengan puluhan rudal.

Operasi itu merupakan pembalasan atas pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani oleh AS pada Jumat pekan lalu (3/1/2020).

Pemerintah Indonesia berharap situasi tak memanas lebih dari itu.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, perang antara AS dengan Iran akan memicu krisis ekonomi besar-besaran.

"Andai kata terjadi peperangan, nah ini jadi sesuatu yang sangat merugikan bagi dunia. Ekonomi rusak, politik juga. Blok-blok akan terbangun. Itu sangat berbahaya sekali," ujar Ma'ruf di Istana Wapres, Jakarta, Rabu (8/1/2019).

Baca juga: Rudal Iran Hantam Markas Militer AS, Apa Itu Garda Revolusi dan Al Quds?

Ia menambahkan, tak ada pihak yang bakal diuntungkan dengan pecahnya perang antara AS dan Iran.

Karenanya, Ma'ruf mengatkan Indonesia melalui kebijakan politik luar negerinya mengupayakan agar Amerika Serikat (AS) dan Iran tak berperang.

Ia pun mengapresiasi langkah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang telah memanggi Duta Besar AS dan Iran untuk Indonesia agar negara mereka menahan diri.

"Karena itu menurut saya jadi harus seoptimal mungkin kita Indonesia bersama negara-negara termasuk OKI (Organisasi Konferensi Islam) di Timteng dan negara-negara yang cinta damai, kita berusaha melalui PBB untuk menahan tidak terjadi perang," lanjut dia.

Baca juga: Wapres: Kita Bersama OKI dan PBB Berusaha Bujuk AS dan Iran Tak Perang

Hal senada disampaikan Retno. Ia menyatakan pecahnya perang antara AS dan Iran akan berdampak pada semua negara termasuk Indonesia.

Oleh karena itu, Menlu Retno menyebut, Indonesia sangat menaruh perhatian atau concern pada masalah ini.

"Kita tahu kalau terjadi eskalasi, maka dampaknya tidak akan dapat terlokalisir. Dampaknya bisa dirasakan oleh kawasan maupun dunia, termasuk ekonomi dunia yang tanpa eskalasi sudah cukup tertekan saat ini," kata Retno di Kantor Kemenlu, Jakarta, Rabu (8/1/2020).

Baca juga: Menlu: Konflik Iran Vs AS Berdampak pada Dunia, Termasuk Indonesia

Retno sudah mengundang duta besar Iran dan Amerika Serikat yang ada di Indonesia dan meminta kedua negara untuk menahan diri.

"Concern ini sudah kita sampaikan ke pihak AS dan Iran dengan satu harapan, semua pihak yang terkait bisa menahan diri sehingga tidak terjadi eskalasi yang lebih buruk," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com