JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, Indonesia melalui kebijakan politik luar negerinya mengupayakan agar Amerika Serikat (AS) dan Iran tak berperang.
Ma'ruf mengatakan, perang antara AS dengan Iran akan memicu krisis ekonomi besar-besaran.
"Andai kata terjadi peperangan, nah ini jadi sesuatu yang sangat merugikan bagi dunia. Ekonomi rusak, politik juga. Blok-blok akan terbangun. Itu sangat berbahaya sekali," ujar Ma'ruf di Istana Wapres, Jakarta, Rabu (8/1/2019).
"Karena itu menurut saya jadi harus seoptimal mungkin kita Indonesia bersama negara-negara termasuk OKI (Organisasi Konferensi Islam) di Timteng dan negara-negara yang cinta damai, kita berusaha melalui PBB untuk menahan tidak terjadi perang," lanjut dia.
Baca juga: AS-Iran Memanas, Luhut Minta Jangan Heboh
Ia menambahkan, tak ada pihak yang bakal diuntungkan dengan pecahnya perang antara AS dan Iran.
Karena itu, ia pun mengapresiasi langkah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang telah memanggi Duta Besar AS dan Iran untuk Indonesia agar negara mereka menahan diri.
"Maka yang harus diupayakan mencari solusi perdamaian supaya tidak terjadi perang. Nah itu saya dukung upaya Menlu yang memanggil Dubes AS dan Dubes Iran yang prinsipnya memang untuk menahan diri supaya tidak terjadi perang," lanjut dia.
Baca juga: Pejabat Iran: Jika AS Membalas, Bakal Terjadi Perang di Timur Tengah
Sebelumnya, Iran melalui Garda Revolusi menyatakan, mereka menghujani markas pasukan AS dan sekutunya di Irak dengan "puluhan rudal".
Operasi itu dikatakan merupakan pembalasan atas pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani oleh AS pada Jumat pekan lalu (3/1/2020).
Dilansir Sky News Rabu (8/1/2020), "puluhan rudal" itu ditembakkan Divisi Luar Angkasa Garda Revolusi Iran, dan dinamai "Martir Soleimani".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.