Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KALEIDOSKOP 2019] Kekerasan Aparat yang Masih Menjadi Sorotan

Kompas.com - 25/12/2019, 09:44 WIB
Devina Halim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus kekerasan aparat di Indonesia masih menjadi sorotan sepanjang tahun 2019.

Kebanyakan kasus itu terjadi dalam pengamanan demonstrasi.

Berdasarkan catatan Kompas.com, setidaknya terdapat empat kasus besar terkait dugaan kekerasan aparat sepanjang 2019. Berikut rangkumannya:

 

 

1. Kerusuhan 21-22 Mei

Pasca-pengumuman pemenang Pemilihan Presiden 2019, sejumlah massa menggelar aksi di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Sayangnya, aksi tersebut berbuntut kericuhan di beberapa wilayah, seperti Slipi, Petamburan, dan Tanah Abang.

Berdasarkan keterangan polisi, empat dari sembilan korban saat kerusuhan di Jakarta pada 21-22 Mei 2019 tewas akibat peluru tajam.

Sementara itu, dari kelima jenazah lainnya, empat orang diindikasi kuat juga meninggal karena peluru tajam. Satu korban lain diduga meninggal karena hantaman benda tumpul.

Baca juga: Jaksa: Kerusuhan 22 Mei, Ambulans Gerindra Jadi Kamuflase untuk Simpan Batu

Saat peristiwa tersebut, sempat viral video sekelompok orang berpakaian khas anggota Brigadir Mobil (Brimob) Polri menganiaya pemuda.

Polri berdalih bahwa anggota Brimob melakukan penganiayaan karena tersulut emosi usai melihat komandannya terkena panah beracun.

Penganiayaan terjadi di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Kedua korban diketahui bernama Andri Bibir dan Markus. Mereka dituduh sebagai penembak panah beracun ke arah polisi.

Baca juga: Polisi Sebut Ada Provokator Teriak Bakar Pospol Sabang Saat Kerusuhan 22 Mei

 

Tak hanya itu, kedua orang tersebut ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi.

Berdasarkan penyelidikan internal, ke-10 anggota Brimob yang melakukan penganiayaan dijatuhi hukuman disiplin berupa penahanan di ruang khusus selama 21 hari.

Sejumlah lembaga swadaya masyarakat melakukan pemantauan terhadap peristiwa tersebut. Hasilnya, antara lain ditemukan kekerasan terhadap terduga perusuh dan jurnalis, banyaknya korban, hingga sulitnya akses kepada orang yang ditangkap.

 

2. Mahasiswa Papua di Surabaya

Aparat juga diduga melakukan tindakan represif saat penanganan peristiwa pengepungan sejumlah organisasi massa terhadap asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Kota Surabaya, 16 Agustus 2019.

Menurut LBH Surabaya, salah satu tindakan represif yang diduga dilakukan aparat antara lain penembakan gas air mata terhadap mahasiswa Papua di dalam asrama.

Setelah itu, polisi menjebol pintu pagar asrama dan membawa 43 mahasiswa Papua ke Mapolrestabes Surabaya dengan truk.

Menurut LBH Surabaya, terdapat beberapa orang yang mengalami tindakan kekerasan dari oknum kepolisian saat penangkapan. Hal itu mengakibatkan 3 orang mengalami luka-luka.

 

3. Demo Menolak RKUHP

Kekerasan aparat juga terjadi saat aksi demonstrasi para mahasiswa untuk memprotes pengesahan revisi Undang-Undang KPK dan penundaan pengesahan RKUHP.

Tak hanya di Jakarta, kekerasan tersebut juga diketahui terjadi di kota lainnya. Banyak pula video yang beredar terkait hal tersebut di media sosial. Massa dan jurnalis menjadi korban kekerasan aparat.

Di Jakarta, salah satunya intimidasi yang dialami jurnalis Kompas.com oleh aparat kepolisian ketika merekam aksi brutal aparat yang memukuli seorang demonstran.

Baca juga: Ini 5 Sanksi bagi 6 Polisi yang Bawa Senjata Api Saat Pengamanan Demo Mahasiswa Kendari

Kemudian, di Kendari, Sulawesi Tenggara, dua mahasiswa tewas. Keduanya merupakan mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari yaitu, Immawan Randi (21) dan Muhammad Yusuf Kardawi (19).

Randi meninggal dengan luka tembak di dada sebelah kanan. Sementara, Yusuf meninggal dengan luka serius di bagian kepala.

Polisi telah menetapkan seorang anggota polisi sebagai tersangka dengan inisial Brigadir AM. Namun, polisi mengklaim masih mendalami tewasnya Yusuf.

Petugas membawa barang milik warga saat penggusuran permukiman Tamansari di Bandung, Jawa Barat, Kamis (12/12/2019). Upaya penggusuran tersebut berakhir ricuh setelah Satpol PP memaksa warga dan aktivis mahasiswa untuk mengosongkan tempat tinggalnya di lahan sengketa di mana proses sidang sengketa lahan masih berlangsung di PTUN Bandung.ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI Petugas membawa barang milik warga saat penggusuran permukiman Tamansari di Bandung, Jawa Barat, Kamis (12/12/2019). Upaya penggusuran tersebut berakhir ricuh setelah Satpol PP memaksa warga dan aktivis mahasiswa untuk mengosongkan tempat tinggalnya di lahan sengketa di mana proses sidang sengketa lahan masih berlangsung di PTUN Bandung.

4. Kerusuhan Tamansari, Bandung

Di penghujung tahun 2019, kerusuhan sempat pecah saat penggusuran rumah warga di Tamansari, Bandung, Jawa Barat, 12 Desember 2019.

Beredar pula video di sosial media yang memperlihatkan para polisi memukul warga saat pengamanan penggusuran tersebut.

Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jawa Barat disebutkan telah memeriksa 62 personel terkait rusuh tersebut.

Hasilnya, dua personel Polda Jawa Barat diduga melanggar aturan disiplin.

Baca juga: Rusuh di Tamansari, Dua Personel Polda Jabar Diduga Langgar Disiplin

Kendati demikian, Polri enggan mengungkapkan pelanggaran apa yang dilakukan oleh kedua anggota tersebut meski telah ditanya setidaknya tiga kali.

"Sementara ini mereka dikatakan melanggar disiplin indikasinya, terus sedang dilakukan pendalaman lagi, pemeriksaan, karena begitu ada indikasi terus harus dikonfirmasi ke saksi lain," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Asep Adi Saputra di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (18/12/2019).

Asep pun tidak menjawab ketika dikonfirmasi apakah dua oknum polisi tersebut melakukan pelanggaran berupa pemukulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Jokowi Ingin TNI Pakai 'Drone', Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan 'Drone AI'

Jokowi Ingin TNI Pakai "Drone", Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan "Drone AI"

Nasional
Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com