JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPD Hanura DKI Jakarta Mohamad Ongen Sangaji mengatakan, Wiranto sudah tidak menjadi Ketua Dewan Pembina Hanura sejak Oesman Sapta Odang (OSO) menjabat ketua umum pada 2015.
Hal ini menyusul pernyataan Wiranto yang menyampaikan pengunduran diri sebagai Ketua Wanbin Hanura.
"Pak Wiranto, sejak Pak OSO jadi ketua umum, sejak itu beliau tidak jadi pengurus Hanura. Jadi enggak ada," kata Ongen di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (18/12/2019).
Baca juga: Didesak Banyak Pihak, Wiranto Mundur dari Jabatan Ketua Dewan Pembina Hanura
Ia menjelaskan, sejak OSO menjadi ketua umum, tidak ada jabatan dewan pembina di dalam struktur kepengurusan Hanura.
"Sejak Pak OSO menjadi ketua umum. Karena memang tidak ada struktur dewan pembina di AD/ART," ujar Ongen.
Karena itu, menurut dia, tidak pantas apabila Wiranto menyebut dirinya mengundurkan diri. Ongen menyebutkan, pengunduran diri itu tidak layak.
"Jadi Pak Wiranto enggak mesti mundur, orang Pak Wiranto tidak jadi pengurus partai. Jadi tidak layak Pak Wiranto mengundurkan diri," ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Hanura.
Baca juga: Hanura Sebut Wiranto Tak Komunikasi soal Jabatan Wantimpres
Wiranto memutuskan mundur dari struktur kepengurusan partai karena ingin fokus pada tugas barunya sebagai Ketua Wantimpres Presiden Joko Widodo periode 2019-2024.
"Saat ini, saya menyatakan mundur dari Ketua Dewan Pembina Hanura," kata Wiranto saat menggelar konferensi pers di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta, Rabu (18/12/2019).
"Mengapa? Ini kesadaran saya. Saya selalu berorientasi kepada tugas pokok saya. Saat ini, saya ditugaskan Presiden sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden," lanjut dia.
Bakal Calon Wali Kota Solo, yang juga putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, mengaku perlu kerja keras untuk mengatasi ketertinggalan popularitas dan elektabilitas dari rivalnya, Achmad Purnomo.
Hasil lembaga survei Median menyebut elektabilitas Gibran kalah dari sang petahana Achmad Purnomo di Pilkada Solo. Gibran mengaku termotivasi dengan hasil survei tersebut. Ia mengaku bahwa masuk bursa Kepala Daerah Solo adalah pengalaman barunya dalam dunia politik. Gibran juga menyebut telah melakukan survei setiap bulan. Hasilnya berbeda dengan hasil survei Median.
Sementara petahana Achmad Purnomo bersyukur atas hasil survei dari Median. Bagi dirinya, survei tersebut menjadi penyemangat. Ia pun berharap agar hasil survei Median akan terealisasi. Purnomo pun yakin hasil survei akan berpengaruh pada suara dirinya dan Teguh Prakosa di Pilwalkot Solo.