Inilah aksi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat mengatur kemacetan lalu lintas di Simpang Darmo, Surabaya. Tri Rismaharini pun geregetan dengan lalu lintas Simpang Darmo yang semerawut.
Wali Kota Surabaya juga tak enggan meneriaki pengendara motor dan mobil yang tak sesuai dengan peraturan lalu lintas. Risma juga berkoordinasi dengan pihak petugas pengatur lalu lintas lainnya.
Karena sakit pada kakinya, Risma lalu duduk di kursi roda. Meski begitu Risma tetap membantu mengatur lalu lintas. Cukup lama Risma mengatur lalu lintas di kawasan ini mulai dari setengah empat sore sampai menjelang magrib.
Hujan pun turun, Risma menggunakan jas hujannya. Meski turun hujan, Risma masih turun tangan mengatur kemacetan lalu lintas di Simpang Darmo, Surabaya. Sebelumnya, Risma dipuji oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Erdogan memuji Risma sebagai kepala daerah perempuan yang punya teladan baik.
#trirismaharini #surabaya #rismaaturmacet
"Ada banyak saran sih. Orang bilang bikin ini, bikin itu. Tapi saya mau pakai kata inisiatif ya. Karena kan inisiatif saya bisa kerja sama bareng siapa aja. Sama Pak Laode, Pak Alex soal isu korupsi juga. Pak Laode kan juga di isu lingkungan ya," kata dia.
"Jadi buat bantu orang bangun integritas, ya kan. Misal bikin orang disiplin jangan buang sampah sembarangan, bikin kejaksaan dan kepolisian lebih baik, jadi itu inisiatif, apakah itu SS Initiative? Bisa aja," lanjut Saut.
Lain halnya dengan Saut dan Agus, Laode memilih akan kembali mengajar di kampus. Menjalani profesi lama yang sempat ditinggalkan, yakni dosen.
Ia sebelumnya aktif mengajar di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin.
Baca juga: Tak Lolos Tes Psikologi Capim KPK, Apa Kata Basaria Panjaitan?
Laode juga mengaku akan mengembangkan program pembangunan kapasitas di bidang antikorupsi.
Laode juga sebelumnya dikenal aktif mengembangkan program pembangunan kapasitas pada good governance, reformasi peradilan dan penegakan hukum di lingkungan kepolisian, kejaksaan, Bappenas, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Ya hidup seperti dulu, mengajar, bikin program antikorupsi, bantu jaksa KPK, bantu-bantu Mahkamah Agung, MA perlu dibantu juga," ujar Laode.
Sementara itu, Basaria mengatakan belum mempunyai rencana jangka panjang terkait kegiatan yang akan ia lakukan.
Ia menuturkan saat ini sudah pensiun dari instansi asalnya, Polri dan selaku pimpinan KPK.
Baca juga: Saat Laode M Syarif dan Saut Situmorang Berpamitan...
Basaria mengaku ingin terjun membantu Gerakan Saya Perempuan Anti-Korupsi (SPAK). Ia ingin mendorong keterlibatan para purnawirawan polisi wanita bisa semakin banyak dalam gerakan ini.
"Saya ingin ini bisa saya tularkan istilahnya kepada mereka di 34 provinsi di 542 kabupaten/ kota. Rasanya memang enggak selesai kalau semuanya, enggak terjangkau. Mudah-mudahan dengan demikian, nilai antikorupsi ini bisa berkembang melalui mereka juga secara masif dan bisa dilakukan mereka di daerah masing-masing," kata Basaria.
"Mudah-mudahan para purnawirawan daripada di rumah, bisa nambah kegiatan satu lagi buat ikut SPAK supaya bisa menjadi luas dan nilai antikorupsi bisa tertanam di masyarakat luas. Itu mungkin yang bisa saya lakukan dulu, yang lain belum mikir lagi," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.