Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa KPK Telusuri Pertemuan Nyoman Dhamantra dengan Pihak Lain Terkait Impor Bawang Putih

Kompas.com - 02/12/2019, 16:20 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Takdir Suhan menelusuri pertemuan yang diikuti mantan anggota DPR, I Nyoman Dhamantra dengan pihak lain terkait pengurusan kuota impor bawang putih.

Salah satunya dengan menggali kesaksian dari supervisor Restoran Imperial Steam Pot Senayan City, Nur Fitria Farhanah.

Adapun Nur Fitria bersaksi untuk tiga terdakwa kasus dugaan suap terkait pengurusan kuota impor bawang putih, yakni Chandry Suanda alias Afung, Dody Wahyudi, dan Zulfikar.

Pada awalnya, jaksa Takdir menelusuri kaitan Nyoman Dhamantra dengan teman dekat Dhamantra, Mirawati Basri, saat berkunjung ke restoran.

Baca juga: Nyoman Dhamantra Dkk Diduga Bahas Suap Impor Bawang Putih di Restoran

Dhamantra dan Mirawati masih berstatus sebagai tersangka dalam perkara ini.

"Tadi kan saksi sampaikan mengenal Pak Nyoman dan Ibu Mirawati. Sepengetahuan saksi, Pak Nyoman apakah masuk sebagai tamu reguler VIP?" kata jaksa Takdir ke Nur Fitria di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta (2/12/2019).

"Iya, kita kan buka tahun ini sejak bulan Januari tanggal 25. Sebelumnya Ibu Mira pernah makan di bulan Maret, dia duduk di area depan sebelumnya. Karena dia suka merokok untuk fasilitasnya kan hanya boleh di VIP room, kemudian saya izin manajer saya dan diperbolehkan khusus bagi Bu Mira karena dia sering makan," ucap Nur Fitria.

Menurut Nur Fitria, Mirawati dan Nyoman Dhamantra terlihat beberapa kali makan di restoran itu. Biasanya, kata dia, yang memesan tempat adalah Mirawati.

"Pesannya dua (ruangan VIP) yang digabungkan jadi satu ruangan. Yang selalu saya lihat, Pak Nyoman selalu ada. Kalau kedatangan, kadang Bu Mira dulu, kadang Pak Nyoman dulu. Kalau yang duluan ninggalin seingat saya biasanya Pak Nyoman duluan," kata dia.

Jaksa Takdir pun memperlihatkan sejumlah cuplikan layar rekaman kamera closed circuit television (CCTV) tanggal 1 Agustus 2019 yang disita penyidik KPK.

"Pertama, bapak yang di tengah yang merangkul temannya, saksi kenal?" ucap jaksa Takdir.

"Iya Pak Nyoman," jawab Nur Fitria.

"Kemudian ibu yang jalan itu?" tanya jaksa Takdir lagi.

"Itu, Ibu Mirawati," jawab Nur Fitria.

Baca juga: Nyoman Dhamantra Mengaku Tak Tahu Uang Rp 2 M Terkait Impor Bawang Putih

Jaksa Takdir kemudian menampilkan cuplikan layar rekaman CCTV lainnya yang memperlihatkan sejumlah sosok lain. Akan tetapi, Nur Fitria tidak bisa mengenalinya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com