Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Penunjukan Ahok sebagai Komut Pertamina, Fadli: Saya Tak Ada Masalah Pribadi

Kompas.com - 26/11/2019, 15:10 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mempersoalkan jabatan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).

Fadli mengaku tak punya masalah pribadi dengan Ahok. Tetapi, menurut Fadli, Ahok punya masalah di masa lalu yang belum selesai hingga kini.

Hal itu disampaikan Fadli saat ditanya wartawan mengenai penunjukkan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan isu penunjukkan mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan sebagai petinggi BUMN.

Baca juga: Kepala SKK Migas: Keberanian Ahok Diperlukan Pertamina

"Ya kalau seperti Pak Jonan atau Rudiantara saya kira wajar ya mereka orang-orang profesional," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 26/11/2019).

"Kalau kepada saudara Ahok sebenarya tidak ada masalah pribadi dengan dia, tapi kan dia orang yang bermasalah, orang yang menimbulkan kegaduhan beberapa waktu lalu, masih ada PR terkait Sumber Waras dan lain-lain," lanjutnya.

Menurut Fadli, penunjukkan Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina menimbulkan banyak pertanyaan dari masyarakat.

Baca juga: Ahok Jadi Komut Pertamina, Angin Segar untuk Para Direksi

Fadli menyebut, tidak sedikit rakyat yang menyalurkan kritik terkait hal tersebut melalui dirinya.

Hal itu wajar, kata dia, lantaran petinggi BUMN memang seharusnya dijabat oleh orang-orang terbaik, untuk memperbaiki BUMN ke depan.

"BUMN kita kan seharusnya menjadi BUMN yang profitable. Banyak kok state on enteprise BUMN di negara-negara lain yang bagus dan efisien, hanya di kita rugi-rugi terus," kata dia.

Baca juga: Ini Kata Pertamina soal Tugas-tugas Ahok sebagai Komisaris Utama

Untuk diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir telah menyatakan bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan menjabat Komisaris Utama PT Pertamina.

"Insya Allah sudah putus dari beliau, Pak Basuki akan jadi Komut (Komisaris Utama) Pertamina," ujar Erick di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/11/2019).

"(Ahok) akan didampingi Pak Wamen (BUMN) Budi Sadikin jadi Wakil Komisaris Utama," lanjut dia.

Kompas TV Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga menanggapi soal isu Susi Pudjiastuti dan Ignasius Jonan jadi petinggi di BUMN. Arya justru bertanya balik pada wartawan soal asal isu tersebut. Arya pun belum dapat pastikan nama-nama tersebut. Menurut Arya, pihak BUMN masih evaluasi BUMN-BUMNlainnya. "Isunya dari mana? Kita masih mengevaluasi BUMN-BUMN lain. Setelah lima yang besar, kita mengevaluasi semuanya. Jadi, mau Garuda atau apapun, itu pasti dievaluasi kita," ujar Arya kepada wartawan, Selasa (26/11/19). #SusiPudjiastuti #IgnasiusJonan #AhokPertamina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com