JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius mengatakan, beberapa waktu lalu pihaknya telah diminta Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk lebih aktif dalam menyisir potensi radikalisme.
Oleh karenanya, sejumlah langkah akan ditempuh oleh BNPT, termasuk melibatkan para penceramah untuk menyampaikan bahaya radikalisme.
"Pak Menteri Agama mengatakan pada saat bertemu Wapres itu, kita punya 260.000 penceramah dan akan kita aktifkan itu. Kita akan tentukan di mana saja titik-titik prioritas, mudah-mudahan ini adalah hal yang sangat baik," kata Suhardi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/11/2019).
Baca juga: Cegah Radikalisme di Lingkungan BUMN, BNPT Beri Imbauan ke 184 CEO
Saat ini, pihaknya masih terus mendalami kasus bom bunuh diri Medan bersama Densus 88.
BNPT tengah menindaklanjuti 74 terduga teroris yang sebelumnya ditangkap oleh pihak kepolisian.
"Jadi sekarang ini kami masih bekerja sama terus sama Densus 88. Kan sudah 70 lebih (terduga teroris) kan diambil, jadi dari satu sel itu mereka sekarang tentunya akan hati-hati bergerak," tambah Alius
Baca juga: [VIDEO] Kepala BNPT: Jangankan Pekerja BUMN, Polisi Saja Ada yang Terpapar Radikalisme
Penekanan paham radikal juga akan disampaikan melalui bidang pendidikan.
Menurut Suhardi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bakal menyusun kurikulum yang memuat tentang bahaya radikalisme.
Harapannya, terjadi deradikalisasi dan pandangan masyarakat bisa lebih terbuka.
"Mungkin kita potret lagi bahan-bahan ajarannya dan itu akan kita komunikasikan sehingga masyarakat betul-betul siap menghadapi dinamika perkembangan zaman tanpa harus tertutup," kata Suhardi.
Baca juga: Pasca-Bom Medan, BNPT Minta Ada Koordinasi soal Aturan Kunjungan Napi Terorisme
Ledakan yang diduga bom terjadi di Markas Polrestabes Medan, Jalan HM Said Medan, Kota Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019) pagi.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.45 WIB. Saat itu, sejumlah polisi disebut baru saja melakukan apel pagi.
Menurut Polri, ledakan itu terjadi di sekitar kantin Mapolrestabes Medan.
"Ya betul," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo ketika dikonfirmasi, Rabu (13/11/2019).