Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keinginan PKS Bangun Kekuatan Oposisi dan Sambutan Positif Tommy Soeharto...

Kompas.com - 20/11/2019, 09:28 WIB
Kristian Erdianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keinginan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membangun kekuatan oposisi sebagai penyeimbang pemerintah mendapat sambutan positif dari mitra koalisinya pada Pilpres 2019 lalu, Partai Berkarya.

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam di DPP PKS, Jakarta Selatan, Selasa (19/11/2019), petinggi Partai Berkarya menyatakan siap bekerja sama dengan partai berasaskan Islam itu.

Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra atau akrab disapa Tommy Soeharto hadir dalam pertemuan itu.

Ia didampingi Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto, Ketua Dewan Kehormatan Tedjo Edhy Purdijatno, Sekjen Priyo Budi Santoso, Bendahara Umum Neneng Tuty, Wakil Ketua Umum Hasib Wahab dan Yayat Sudrajat.

Baca juga: Demokrat Sambut Baik Ajakan Petinggi PKS Bertemu SBY

Sementara, Presiden PKS Sohibul Iman didampingi oleh Ketua Majelis Syuro Salim Segaf Aljufri, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid dan Sekjen PKS Mustafa Kamal serta bebera elite lainnya.

Menurut Sekjen PKS Mustafa Kamal, pertemuan berlangsung penuh keakraban dan hangat

Siap Jadi Oposisi

Saat memberikan keterangan seusai pertemuan, Tommy Soeharto menyatakan partainya siap bekerja sama dengan PKS untuk menjadi oposisi.

Ia menegaskan bahwa Partai Berkarya akan mengkritik kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak pada rakyat.

"Kalau tidak baik tentunya kami akan menyuarakan juga untuk rakyat bagaimana yang lebih baik dan bagaimana juga solusinya untuk kebaikan itu. Itu yang akan kami lakukan dalam waktu-waktu ke depan," ujar Tommy.

Baca juga: Presiden PKS: Kapan Saja Pak SBY Siap, Kami Akan Datang

Namun demikian, lanjut Tommy, tidak menutup kemungkinan Partai Berkarya juga akan mendukung kebijakan pemerintah yang berpihak pada rakyat.

Sebab, istilah oposisi tidak secara langsung dikenal dalam sistem pemerintah dan ketatanegaraan Indonesia.

"Seperti diketahui oposisi memang tidak secara langsung ada di Indonesia. Karenanya kami akan selalu berpihak pada rakyat. Apa kebijakan yang baik untuk rakyat kami akan dukung pemerintah," kata Tommy.

Baca juga: Sekjen Berkarya: Kami Tak Ingin PKS Sendirian Jadi Oposisi

Hal senada diungkapkan Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso. Ia mengatakan, Partai Berkarya bersama PKS akan menjadi kekuatan penyeimbang kekuatan pemerintah yang kritis dan konstruktif.

"Kami akan menjadi penyeimbang yang kritis tapi konstruktif terhadap apapun policy pemerintah," ujar Priyo.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com