Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Jangan Sampai Ada yang Putus Sekolah karena Biaya Pendidikan

Kompas.com - 12/11/2019, 15:05 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta implementasi penyaluran Kartu Indonesia Pintar (KIP), KIP kuliah, dan program-program beasiswa dikawal dengan sebaik-baiknya agar tepat sasaran.

"Jangan sampai mereka yang ada yang putus sekolah karena urusan biaya pendidikan," kata Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (12/11/2019).

Jokowi juga kembali menekankan pentingnya pembenahan sistem pendidikan agar mampu merespon perubahan yang berjalan sangat cepat.

Baca juga: Jokowi Minta Kartu Pra-Kerja Mulai Diimplementasikan Januari 2020

Harapannya pendidikan bisa berjalan lebih fleksibel dan lebih adaptif dengan perubahan dunia saat ini.

Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah terobosan yang cepat dengan memanfaatkan infrastruktur dan kemajuan teknologi yang ada.

"Sehingga perwujudan dari pemerataan akses dan kualitas pendidikan bisa menjangkau rentang geografis negara yang sangat luas betul-betul bisa laksanakan. Karena mencakup 17 ribu pulau dan 300.000 sekolah yang ada yang kita miliki," ujarnya.

Baca juga: Jokowi: Ada yang Coba Halangi Saya Hentikan Impor, Pasti Saya Gigit!

Terakhir, Jokowi juga menyoroti gedung-gedung sekolah yang rusak. Ia ingin segera dilakukan perbaikan karena kondisi itu membahayakan anak-anak sekolah.

"Walaupun ini adalah wilayah ranah kewenangan daerah dan mestinya harus menjadi fokus perhatian pemda, namun saya minta ada skema program bersama antara pusat dan daerah dalam melakukan percepatan rehabilitasi gedung-gedung yang rusak, baik rusak sedang maupun rusak ringan," kata dia.

Kompas TV Polisi memastikan 2 tersangka kasus ambruknya atap SD Negeri 1 Gentong, Pasuruan, Jawa Timur menggunakan bahan yang salah saat menjadi kontraktor renovasi. Dua tersangka adalah kontraktor yang mengerjakan renovasi SD Negeri 1 Gentong pada tahun 2017. Polisi menemukan bahan bangunan yang digunakan dalam renovasi sekolah berkualitas rendah tidak sesuai saran konsultan proyek. Temuan itu juga menjadi alasan polisi mengindikasikan adanya korupsi di proyek renovasi atap SD Negeri 1 Gentong pada 2017 lalu. Sementara itu aktivitas belajar mengajar di SD Negeri 1 Gentong kembali digelar usai diliburkan selama sepekan. Ratusan siswa terpaksa menumpang belajar di gedung madrasah yang berlokasi tidak jauh dari SD yang atapnya ambruk pekan lalu. Bimbingan konseling menjadi materi belajar selama 5 hari ke depan untuk memulihkan trauma siswa. #SekolahAmbruk #Korupsi #SDNGentong
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com