Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serapan APBD 2019 Baru 60 Persen, Mendagri Minta Seluruh Kepala Daerah Perhatikan Belanja Modal

Kompas.com - 01/11/2019, 16:24 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyebutkan, saat ini serapan anggaran daerah (APBD) tahun 2019 di seluruh daerah baru mencapai 60 persen.

Hal tersebut berdasarkan laporan dari Direktorat Jenderal Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Keuda Kemendagri) yang mengevaluasi serapan-serapan anggaran seluruh daerah.

"Saya melihat dari minggu lalu, laporan dari Dirjen Keuda yang mengevaluasi (anggaran) ternyata banyak sekali daerah yang daya serapnya baru 60-an persen, padahal ini tinggal dua bulan lagi," kata Tito di kantor Kemendagri, Jumat (1/11/2019).

Baca juga: Mendagri Tak Mau Intervensi Polemik RAPBD DKI 2020

Tito mengatakan, apabila serapan anggaran sebesar 60 persen tersebut hanya dialokasikan untuk belanja pegawai serta barang dan jasa, maka yang menikmati hanya para pegawai saja sedangkan masyarakat tak merasakannya.

"Itu kuncinya ada di belanja modal. Maka di belanja modal itu harus betul-betul diplototin oleh kepala daerah, DPRD, dan nanti juga sampai ke kami dan juga para pengawas," kata dia.

Terlebih, pengawasan juga dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), serta Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk melihat apakah belanja modal yang dilakukan pemerintah daerah dirasakan masyarakat atau tidak.

Baca juga: Mendagri Minta Kepala Daerah Sesuaikan Program dengan Visi Presiden

Ditambah lagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga meminta agar daerah harus menyesuaikan dengan kebutuhannya.

Antara lain, harus ada program yang menyentuh pembangunan ESDM, bidang kesehatan dan pendidikan.

Kemudian membangun lapangan pekerjaan, investasi, kemudahan untuk membuka swasta dalam berinvestasi di daerah masing-masing agar tidak dipersulit.

"Jangan nanti begitu swasta masuk, belum apa-apa sudah 'saya dapat apa?' Nah itu, kalau sampai itu terjadi, kami akan tegas," kata dia.

Kompas TV Usulan RAPBD DKI 2020 atau KUA-PPAS APBD 2020 tengah mendapat sorotan. Sebab, beberapa usulan anggaran dinilai tak masuk akal. Mantan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat meyakini kesalahan ini bukan terletak pada Gubernur DKI Anies Baswedan. Sehingga perlu dilacak tangan-tangan nakal yang mencoba bermain anggaran. Menurut Djarot, sistem budgeting elektronik sudah dirancang sedemikian rupa, dan kesalahan yang terjadi, bisa disebabkan oknum yang menyusup. Kini publik menanti penjelasan dan penyelesaian, terkait nilai fantastis di draft RAPBD DKI Jakarta 2020. Agar publik tahu jelas, ke mana dana yang dikumpulkan dari uang rakyat akan digunakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com