Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidur di Pintu Bus hingga Jabat Menteri, Ini Kisah Hidup Hanif Dakhiri

Kompas.com - 20/10/2019, 13:16 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

Kompas TV Dalam periodepertamanya, Joko Widodo berhasil menorehkan nilai baik dalam hal pembangunan infrastuktur seperti jalan tol dan akses transportasi umum. Begitu juga dengan peningkatan daya beli masyarakat. Namun, ada yang merah dalam rapor Jokowi. Tingkat kemiskinan dan tingkat ketimpangan ternyata tak mencapai target. Siapkah beliau jalani periode keduanya sebagai Presiden Republik Indonesia? #TGSL #PelantikanPresiden

Bagi Hanif, ada hikmah dari perjalanan hidupnya itu.

"Tak peduli kita ini siapa, dari mana berasal, apapun keyakinan dan agamanya, selama kita percaya pada kerja keras dan kebaikan, maka kita bisa menjadi apapun yang kita mimpikan," tulis Hanif.

"Setidaknya, pasti kita bisa bermanfaat untuk orang lain, sekecil apapun. Maha baik Allah dengan segala ketentuan-Nya".

Berakhir?

Lantas, apakah Hanif masih akan dipercaya untuk menjadi pembantu presiden dalam pemerintahan periode kedua Jokowi bersama Kiai Haji Ma'ruf Amin?

Baca juga: Apresiasi Menaker Hanif Terhadap Kinerja Petugas Desmigratif

Presiden Jokowi sendiri masih menutup rapat siapa yang akan ditunjuk menjadi pembantunya di dalam lima tahun mendatang.

Namun, Hanif memberikan sinyal soal nasibnya sebagai pembantu presiden.

"Semua awal, pasti ada akhir," tulis Hanif.

Ia kemudian mengucapkan terima kasih kepada tiga orang yang menurut dia berjasa dalam kehidupan.

Pertama, Presiden Joko Widodo. Kedua, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan ketiga, yaitu Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Ia sekaligus menyampaikan maaf apabila ada khilaf dan yang kurang berkenan selama ia menjabat sebagai Menaker.

"Doa terbaik saya untuk beliau-beliau, semoga selalu sehat, sukses dan senantiasa dalam bimbingan serta lindungan Allah SWT. Jazakumullah ahsanal jaza. Alfaatihah," demikian tutup Hanif.

Baca juga: Hanif, Lulusan SMA yang Kuasai Pemrograman, Bersyukur Diterima di ITB

Hanif juga meyertakan tujuh foto bersama tulisannya itu. Foto yang dikirim itu adalah foto Hanif bersama Jokowi-Iriana dan Jusuf Kalla-Mufidah.

Ada pula foto Hanif bersama Kabinet Kerja Jilid I dengan Presiden Jokowi dan Wapres Kalla berdiri di bagian depan. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com