Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tahun Jadi Mendagri, Tjahjo Sedih Banyak Kepala Daerah Kena OTT KPK

Kompas.com - 18/10/2019, 23:24 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengungkapkan kesan-kesannya selama 5 tahun menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri di kabinet kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Tjahjo mengaku kerap sedih saat ada kepala daerah yang terjaring operasi tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Saya paling sedih kalau harus menyampaikan ke Pak Wapres atau ke Pak Presiden kalau ada mitra kami kepala daerah yang terkena OTT KPK," kata Tjahjo usai menghadiri silaturahim perpisahan Jokowi-JK dan Kabinet Kerja, di Istana Negara, Jumat (18/10/2019).

Baca juga: 5 Tahun di Kabinet Kerja, Luhut Suka Kesal Jokowi Kerap Direndahkan

"'Pak saya mohon maaf, pak.' 'Ya sudah itu kan pasti KPK sudah mengikuti mekanisme aturan hukum yang ada'," kata Tjahjo menirukan percakapannya saat melapor ke Jokowi-JK.

Tjahjo juga mengaku kerap deg-degan saat menerima telpon dari Jokowi. Menurut dia, Jokowi memang sering menelpon untuk bertanya mengenai berbagai persoalan.

"Kalau beliau telepon saya, itu pasti cukup gelagapan tuh. Apa nih yang akan ditanyakan, apa. Bisa pagi hari, bisa malam hari (telpon). Memang Pak Jokowi jarang panggil ke istana. Sering telepon menanyakan tugas, menanyakan masalah," kata dia.

Baca juga: Jusuf Kalla: Pak Jokowi Tahu Detail, Tak Bisa Dibohongi

 

Meski tantangan menjadi Mendagri tak mudah, namun Tjahjo mengaku bersyukur selama lima tahun ini bisa mengikuti ritme kerja Jokowi-JK.

Politisi PDI-P ini pun menyampaikan terima kasih kepada Jokowi yang telah memberikan kepercayaan kepadanya sebagai menteri.

"Yang kedua kami sebagai orang partai juga menyampaikan terima kasih bahwa Ibu Megawati, pimpinan partai saya juga memberikan dukungan sebagai petugas partai di lembaga eksekutif," kata dia.

Kompas TV #MencariPemimpin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com