Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Yohana: Budaya Patriarki Harus Kita Buang Sedikit-sedikit

Kompas.com - 07/10/2019, 21:57 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

BINTAN, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise meminta masyarakat menghilangkan budaya patriarki yang berlebihan.

Baik perempuan maupun laki-laki, diminta mengubah cara pikir bahwa kekuasaan laki-laki lebih besar dibandingkan perempuan.

"Sekarang sudah saatnya kita mengubah mindset kita. Kaum laki-laki juga sudah saatnya mengubah mindset mereka. Budaya patriarki itu harus kita buang sedikit-sedikit," kata Yohana di kawasan industri Bintan, Kepulauan Riau, Senin (7/9/2019).

Yohana mengatakan, saat ini zaman terus berubah. Teknologi dan sains pun terus berkembang dan bergerak ke arah kemajuan.

Baca juga: Menteri Perlindungan Perempuan Minta DPR Segera Rampungkan RUU PKS

Oleh karenanya, di era global ini, perempuan dituntut untuk juga bekiprah dan maju.

Menurut Yohana, suatu negara baru bisa disebut maju jika para perempuannya berpikir maju. Sebaliknya, suatu negara tidak akan bisa menjadi negara maju jika perempuan tak mau berkembang.

"Jadi perempuan menjadi indikator utama dalam memajukan suatu bangsa," ujar dia.

Yohana menambahkan, baik perempuan maupun laki-laki harus berjalan beriringan. Tempat perempuan bukan di belakang laki-laki, melainkan keduanya sejajar.

Baca juga: Menteri Yohana: Satu dari Tiga Perempuan Indonesia Alami Kekerasan

Istilah yang mengatakan bahwa perempuan hebat ada di balik seorang laki-laki tidaklah benar. Sebab, perempuan seharusnya berdiri sejajar di samping laki-laki, bukan di belakang.

"Bukan seorang laki-laki yang hebat di belakangnya ada perempuan hebat, perempuan tidak setuju kalau di belakang posisinya, harus di samping. Jadi sama-sama sekarang," kata Yohana.

 

Kompas TV Kepastian posisi Partai Gerindra bergabung dengan pemerintahan Joko Widodo & Ma'ruf Amin atau tidak masih terus dikomunikasikan. Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyatakan partainya telah menyampaikan sejumlah tawaran sebelum bergabung dengan pemerintah. Sejumlah tawaran yang disampaikan ini berkaitan dengan sejumlah visi yang selama ini pernah ditawarkan Partai Gerindra kapada pendukungnya. Jika ada titik temu maka terbuka kemungkinan Partai Gerindra akan ikut dalam pemerintahan begitu juga sebaliknya. #Gerindra #JokoWidodoMarufAmin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com