Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

POPULER NASIONAL: Profil Anggota Termuda DPR | "Presiden Bersama Rakyat atau Partai?"

Kompas.com - 02/10/2019, 06:34 WIB
Bayu Galih

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPR, DPD, dan MPR periode 2019-2024 yang merupakan hasil dari Pemilu 2019 telah dilantik pada Selasa (1/10/2019).

Pembacaan sumpah dan janji jabatan telah dibacakan oleh sebanyak 711 anggota MPR yang terdiri dari 575 anggota DPR dan 136 anggota DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali memandu pembacaan sumpah jabatan. Sedangkan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla ikut menyaksikan.

Hal menarik dari pelantikan anggota legislatif adalah sejumlah profil segar di dalamnya.

Salah satu sorotan diberikan kepada anggota DPR termuda. Dia adalah Hillary Brigitta Lasut, anggota Fraksi Partai Nasdem yang baru berusia 23 tahun.

Perempuan berusia 23 tahun ini untuk pertama kalinya akan menjadi wakil rakyat dari daerah pemilihan Sulawesi Utara. Ia berhasil meraih sebanyak 70.345 suara pada Pemilu 2019.

Profil Hillary menjadi artikel paling terpopuler yang menarik minat pembaca Kompas.com sepanjang Selasa.

Berikut profil Hillary Brigitta Lasut: Profil Hillary Brigitta Lasut, Anggota Termuda DPR Periode 2019-2024

Presiden Joko Widodo mengundang puluhan tokoh ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (26/9/2019). Jokowi membahas sejumlah hal dengan para tokoh, salah satunya terkait aksi unjuk rasa mahasiswa menolak UU KPK hasil revisi.KOMPAS.com/Ihsanuddin Presiden Joko Widodo mengundang puluhan tokoh ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (26/9/2019). Jokowi membahas sejumlah hal dengan para tokoh, salah satunya terkait aksi unjuk rasa mahasiswa menolak UU KPK hasil revisi.
Presiden ikut rakyat atau partai politik?

Artikel lain yang menarik perhatian pembaca Kompas.com terkait pengesahan Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi hasil revisi.

Sepanjang pekan lalu, Presiden Joko Widodo memang masih bimbang menentukan sikap. Dia sempat tidak bersikeras tidak membatalkan revisi UU KPK.

Padahal, demonstrasi yang menolak revisi UU KPK semakin besar dan terjadi di berbagai kota.

Demonstrasi itu bahkan berubah menjadi kerusuhan yang disertai aksi kekerasan aparat keamanan hingga mengakibatkan meninggalnya dua mahasiswa Universitas Halu Uleo di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Jokowi kemudian mengumpulkan sejumlah tokoh, termasuk tokoh senior seperti Franz Magnis Suseno dan Syafii Maarif. Setelah pertemuan, Jokowi kemudian mengungkap akan merilis peraturan pemerintah pengganti undang-undang untuk membatalkan UU KPK hasil revisi.

Hingga saat ini Jokowi belum juga mengeluarkan perppu.

Namun, ada kisah menarik yang disampaikan pakar hukum tata negara dari Universitas Andalas, Feri Amsari, saat dia ikut bertemu Jokowi bersama para tokoh.

Kepada Jokowi, Feri memintanya untuk bersikap dan mengambil pilihan. Ucapan tegas pun disampaikan Feri kepada Jokowi: "Presiden berdiri bersama rakyat atau bersama partai politik?".

Kisah pertemuan Feri Amsari dan Jokowi bisa dibaca di tautan ini: Kisah Feri Amsari Bertemu Jokowi dan Bicarakan Perppu, Presiden Bersama Rakyat atau Partai?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com