Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ray Rangkuti: Tak Ada Gunanya Redam Mahasiswa dengan Tindakan Represif

Kompas.com - 28/09/2019, 14:14 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti menyayangkan tindakan represif aparat Kepolisian kepada mahasiswa saat unjuk rasa menolak Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP) dan revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi di sejumlah daerah.

Padahal, Ray Rangkuti menilai tindakan represif itu justru akan membuat massa marah dan gerakannya semakin membesar.

"Sehari-dua hari diam, iya. Tapi nantinya mereka akan turun lagi. Jadi enggak ada gunanya meredam aksi dengan tindakan represif," kata Ray dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (28/9/2019).

Ray mengungkapkan, jika ke depan parat masih mengedepankan tindakan represif, hal itu akan sangat berbahaya. Antipati kepada aparat akan muncul.

Baca juga: Wapres Persilakan Mahasiswa Demonstrasi, Asalkan Tak Anarkistis

Apalagi, sudah ada dua mahasiswa di Kendari, Sulawesi Tenggara, yang meninggal dunia setelah mengikuti unjuk rasa yang berujung kericuhan.

"Makin represif mereka malah akan semakin berkembang kemauan untuk melakukan aksi," ujar Ray yang juga ikut dalam demonstrasi mahasiswa 1998 ini.

Ray mengatakan, dirinya tidak pernah pesimistis dengan gerakan mahasiswa. Ia juga menilai aksi unjuk rasa mahasiswa masih relevan untuk terus dilakukan meski sejumlah RUU kontoversial telah ditunda pengesahannya.

Sebab, sampai saat ini Presiden juga belum memutuskan menerbitkan perppu untuk mencabut revisi UU KPK yang telah disahkan menjadi UU.

"Padahal, UU KPK yang baru disahkan ini nyata-nyata melemahkan KPK," kata dia.

Baca juga: Polri Dituntut Proses Hukum Polisi yang Lakukan Kekerasan Saat Demo di Sekitar Senayan

Kekerasan yang dilakukan polisi terhadap demonstran penolak RKUHP dan UU KPK hasil revisi di penjuru Indonesia menjadi sorotan.

Sejumlah video yang beredar di media sosial tampak jelas polisi melayangkan pukulan, tendangan, dan benda tumpul ke arah demonstran yang sudah tidak berdaya.

Di Jakarta, sekitar 90 demonstran dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP). Sebanyak tiga orang di antaranya mengalami luka serius di bagian kepala sehingga membutuhkan perawatan intensif.

Di daerah, kondisinya nyaris serupa. Demonstrasi awalnya berujung damai, tetapi ujung-ujungnya bentrok dengan aparat.

Di Kendari, Sulawesi Tenggara, dua mahasiswa tewas.

Baca juga: Jokowi Minta Publik Tak Asal Tebak Pelaku Penembakan Mahasiswa UHO

Pertama, seorang mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Halu Oleo bernama Randi (21) yang meninggal karena mengalami luka tembak di dada sebelah kanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com