JAKARTA, KOMPAS.com - Tak hanya di Wamena, kerusuhan juga sempat terjadi di Expo Waena, Kota Jayapura, Papua, Senin (23/9/2019).
Menurut keterangan polisi, awalnya mahasiswa Papua yang sedang pulang kampung menduduki Universitas Cendrawasih (Uncen).
Sebagian besar mahasiswa itu disebutkan datang dari Sulawesi.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, mahasiswa tersebut diduga ingin mendirikan posko di areal Uncen.
"Mahasiswa langsung mendatangi Uncen, kemudian melakukan pemblokiran, pemasangan spanduk dan rencana akan mendirikan posko, dengan mengambil areal Uncen," kata Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin malam.
Baca juga: Wamena Papua Lumpuh, Masyarakat Lebih Memilih Mengungsi
Menurut polisi, posko tersebut diduga untuk melakukan propaganda dan merencanakan aksi lainnya.
Pihak rektorat dan mahasiswa Uncen yang tidak setuju segera mengontak kapolda.
Setelah personel datang dan melakukan negosiasi, mahasiswa yang menduduki Uncen sepakat dipulangkan ke Expo Waena.
Baca juga: Wamena Rusuh, 21 Orang Tewas, Ribuan Warga Mengungsi, Akses Internet Dibatasi
Situasi di kawasan Expo sempat kondusif. Namun, mahasiswa tersebut secara tiba-tiba menyerang aparat TNI-Polri. Korban pun berjatuhan.
Berikut sejumlah fakta terkait kerusuhan tersebut:
1. Tiga warga sipil tewas
Dedi mengatakan tiga orang tewas dan 20 orang lainnya luka-luka akibat kerusuhan tersebut. Para korban diduga merupakan mahasiswa Papua yang sedang pulang kampung.
Baca juga: 7 Fakta Rusuh di Wamena: Hoaks, Korban Jiwa, hingga Dugaan Disusupi KNPB
Berdasarkan dugaan sementara, kata Dedi, ketiga korban mahasiswa itu tewas karena peluru karet.
Namun, penyebab kematian serta identitas korban masih didalami oleh tim Disaster Victim Identification (DVI).
"Jadi dugaan sangat besar kemungkinan dengan peluru karet tapi kan harus diotopsi dulu. Makanya tim DVI masih harus mengecek yang bersangkutan dulu, identitasnya, kalau misalnya ditemukan," ungkapnya.