Salin Artikel

Jumlah Korban Tewas hingga Dugaan Keterlibatan Benny Wenda di Rusuh Jayapura

Menurut keterangan polisi, awalnya mahasiswa Papua yang sedang pulang kampung menduduki Universitas Cendrawasih (Uncen).

Sebagian besar mahasiswa itu disebutkan datang dari Sulawesi.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, mahasiswa tersebut diduga ingin mendirikan posko di areal Uncen.

"Mahasiswa langsung mendatangi Uncen, kemudian melakukan pemblokiran, pemasangan spanduk dan rencana akan mendirikan posko, dengan mengambil areal Uncen," kata Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin malam.

Menurut polisi, posko tersebut diduga untuk melakukan propaganda dan merencanakan aksi lainnya.

Pihak rektorat dan mahasiswa Uncen yang tidak setuju segera mengontak kapolda.

Setelah personel datang dan melakukan negosiasi, mahasiswa yang menduduki Uncen sepakat dipulangkan ke Expo Waena.

Situasi di kawasan Expo sempat kondusif. Namun, mahasiswa tersebut secara tiba-tiba menyerang aparat TNI-Polri. Korban pun berjatuhan.

Berikut sejumlah fakta terkait kerusuhan tersebut:

1. Tiga warga sipil tewas

Dedi mengatakan tiga orang tewas dan 20 orang lainnya luka-luka akibat kerusuhan tersebut. Para korban diduga merupakan mahasiswa Papua yang sedang pulang kampung.

Berdasarkan dugaan sementara, kata Dedi, ketiga korban mahasiswa itu tewas karena peluru karet.

Namun, penyebab kematian serta identitas korban masih didalami oleh tim Disaster Victim Identification (DVI).

"Jadi dugaan sangat besar kemungkinan dengan peluru karet tapi kan harus diotopsi dulu. Makanya tim DVI masih harus mengecek yang bersangkutan dulu, identitasnya, kalau misalnya ditemukan," ungkapnya.

2. Satu aparat TNI gugur dan 6 anggota Brimob luka

Selain masyarakat, aparat keamanan juga menjadi korban. Seorang anggota TNI gugur akibat luka bacokan dan serangan benda tumpul.

Tercatat pula, 6 anggota Brimob luka berat karena bacokan dan lemparan batu.

"Enam anggota Brimob mengalami luka berat juga, baik luka benda tumpul, lemparan batu, luka di kepala maupun bacokan senjata tajam," tutur Dedi.

3. Amankan ratusan mahasiswa

Saat ini, polisi telah mengamankan 318 mahasiswa yang diduga terkait dengan kerusuhan tersebut.

Dedi menuturkan, para mahasiswa tersebut tengah dimintai keterangan.

Polisi juga sedang memilah-milah peran mahasiswa yang diamankan.

"Sekarang sedang dipilah-pilah siapa terlibat penganiayaan, kemudian siapa yang terlibat provokasi, siapa yang ikut-ikutan saja. Malam ini juga dimintai keterangan," tutur Dedi.

Polisi juga mendalami siapa provokator hingga para mahasiswa tersebut menyerang aparat secara tiba-tiba.

4. Diduga terkait Benny Wenda

Polisi menduga kerusuhan tersebut tak lepas dari peran Benny Wenda, pemimpin United Liberation Movement for West Papua (ULMWP).

Menurut polisi, Benny, yang kini tinggal di Inggris, diduga menjadi dalang kerusuhan di Papua dan Papua Barat.

"Dari awal Bapak Kapolri sudah menyampaikan bahwa desain seperti ini tidak luput dari peran BW, ULMWP, yang ada di luar negeri," ujar Dedi.

Peristiwa tersebut juga tak lepas dari organisasi lain yang terkait ULMWP yaitu Komite Nasional Papua Barat (KNPB).

Lebih lanjut, polisi menduga KNPB memiliki pelaku di lapangan yaitu Aliansi Mahasiswa Papua (AMP).

Berdasarkan keterangan polisi, AMP diduga diperintahkan untuk memprovokasi masyarakat di lapangan.

"KNPB itu langsung memiliki pemain lapangan di bawahnya, AMP, AMP inilah yang digunakan oleh mereka untuk memprovokasi masyakarat maupun mahasiswa Uncen yang ada di Jayapura," tutur Dedi.

https://nasional.kompas.com/read/2019/09/24/09295111/jumlah-korban-tewas-hingga-dugaan-keterlibatan-benny-wenda-di-rusuh-jayapura

Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke