Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Acara HUT DPR RI Ditutup dengan Pertandingan Bulu Tangkis

Kompas.com - 18/09/2019, 07:15 WIB
Alek Kurniawan

Penulis

KOMPAS.com - Rangkaian peringatan hari ulang tahun (HUT) DPR RI masuk pada penghujung acara.

Setelah dimulai dengan Gowes Sehat pada 31 Agustus 2019, acara HUT ditutup dengan pertandingan bulu tangkis memperebutkan Piala Ketua DPR RI.

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menegaskan bulu tangkis merupakan olahraga yang digemari banyak masyarakat Indonesia.

"Selain menjadi salah satu cabang olahraga berprestasi yang membanggakan, di mata Bangsa Indonesia, bulu tangkis merupakan cabang olahraga sejuta umat," ujar Bambang saat membuka Pertandingan Bulu Tangkis, di Sport Center DPR RI, Jakarta, Selasa (17/9/19).

Baca juga: Airlangga dan Bamsoet Kompak Duduk Satu Meja

Oleh karena itu, lanjutnya, dalam pertandingan bulutangkis, hal yang lebih penting untuk dikedepankan adalah kebersamaan, bukan menang atau kalah.

"Dengan demikian target utamanya bukanlah menjadi juara, melainkan meningkatkan rasa persaudaraan," tutur pria yang akrab disapa Bamsoet.

Sejarah panjang

Lebih jauh, Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menjelaskan, sejarah bulu tangkis di Indonesia telah dimulai sekitar tahun 1930-an.

Pada masa itu, cabang olahraga ini bernaung dalam Ikatan Sport Indonesia (ISI). Bulu tangkis kemudian sempat dilupakan karena Indonesia menghadapi masa perang.

"Setelah Indonesia merdeka, bulu tangkis kembali berkembang pada 1947. Bahkan, pada 1948, dalam kampanye nation building yang digelorakan Presiden Soekarno, di dalamnya turut menyertakan olahraga," jelas Bamsoet.

Baca juga: Bamsoet: Lomba Burung Berkicau Dekatkan DPR dengan Masyarakat

Bulu tangkis menjadi salah satu cabang olahraga yang diperkenalkan dalam kampanye tersebut. Pada saat itu Presiden Soekarno berjanji akan menjadikan Indonesia sukses berprestasi tingkat dunia.

Melalui Keppres No. 263 Tahun 1953, Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menerangkan, Presiden Soekarno mencanangkan Indonesia bisa berada di posisi 10 besar dunia. Harapan tersebut akhirnya dapat diraih pada tahun 1958.

"Ketika itu, Indonesia sukses menjuarai Thomas Cup di Singapura. Menjawab tantangan negara-negara lain yang pada saat itu menganggap Indonesia hanyalah tim lemah. Prestasi membanggakan itulah yang harus kita pertahankan hingga saat ini," terang Bamsoet.

Bendahara Umum DPP Partai Golkar 2014-2016 ini menilai, dengan jumlah penduduk mencapai 260 juta jiwa, seharusnya bukan hal yang sulit bagi Indonesia melahirkan atlet berprestasi di berbagai cabang olahraga, termasuk bulu tangkis.

Atlet legendaris

Di masa lalu Indonesia berhasil melahirkan para pemain bulutangkis legendaris seperti Rudi Hartono yang mampu memenangi kejuaraan All England hingga delapan kali, sejak tahun 1960-an sampai 1980-an.

Bahkan, hingga kini belum ada atlet lain yang bisa menandingi prestasi tersebut.

"Jejak Rudi Hartono kemudian diikuti Liem Swe King, Susi Susanti, Alan Budikusuma, Taufik Hidayat dan beberapa atlet lainnya yang meraih berbagai predikat juara di tingkat internasional, termasuk olimpiade," ujar Bamsoet.

Di antaranya atlet muda, Jonathan Christie yang mengharumkan nama Indonesia dalam kancah Asian Games 2018.

Baca juga: Bamsoet: Pentingnya Penanaman Ideologi Pancasila bagi Generasi Muda

Lalu, ada pasangan ganda putra Muhammad Ahsan dan Hendra Setiawan yang baru saja memenangkan gelar Juara Dunia 2019 di Jepang.

Maupun pasangan fenomenal Marcus Gideon dengan Kevin Sanjaya yang masih menempati peringkat satu ganda putra dunia.

"Ke depannya Indonesia harus mampu terus melahirkan para atlet yang mengharumkan nama bangsa," pungkas Bamsoet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com