Konflik horizontal, tambahnya, adalah konflik antarkelompok atau masyarakat yang didasari atas adanya perbedaan identitas, seperti suku, etnis, ras, dan agama.
Sebagai unit sosial dari masyarakat yang multikutur, perbedaan antara kelompok etnik dan agama biasanya menimbulkan permasalahan sendiri.
Hal tersebut sejalan dengan ciri-ciri dari masyarakat majemuk, yaitu hidup dalam kelompok-kelompok yang berdampingan secara fisik, tapi tersegregasi karena perbedaan sosial.
"Penyebab konflik tersebut berkaitan erat dengan penurunan nilai-nilai bela negara di dalam masyarakat. Konflik horizontal biasanya terjadi karena adanya identitas lokal yang lebih kuat dibandingkan identitas nasional sehingga warga negara melupakan hakikat bangsa seperti yang dicantumkan di dalam Pancasila," tutur Bamsoet.
Baca juga: Bamsoet: Perguruan Tinggi Punya Andil Tingkatkan Kualitas SDM
Hal tersebut terjadi karena kurangnya pembentukan, sosialisasi, dan pendidikan mengenai nilai-nilai bernegara. Padahal, membangun kesadaran bela negara pada generasi muda merupakan sesuatu yang tidak bisa dianggap remeh karena generasi muda merupakan penerus bangsa.
Lebih jauh, Bamsoet memaparkan diperlukannya sebuah payung yang mendukung proses integrasi di dalam masyarakat sehingga suku dan etnis yang berbeda dapat mengedepankan identitas nasionalnya sebagai identitas utama.
Hal tersebut idealnya mencakup norma, nilai, dan tujuan yang berasal dari common idea masyarakat Indonesia dan dileburkan ke dalam bentuk ideologi sebagai pemersatu gagasan masyarakat. Ideologi yang dimaksud dalam hal ini merupakan ideologi Pancasila.
Baca juga: Bamsoet: Selesaikan Permasalahan di Papua dengan Solusi Ini
Ia meminta lulusan UNPERBA, nantinya harus ikut ambil bagian dalam melakukan pendidikan kesadaran bela negara minimal dari lingkungan terdekatnya terlebih dahulu, terutama keluarga.
“Tanamkanlah kesadaran ber-Pancasila secara terus-menerus dalam diri setiap individu dengan segenap kemampuan atau kesanggupan yang ada pada diri sebagai mahasiswa dan sebagai lulusan Universitas UNPERBA nanti," pungkas Bamsoet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.