JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Fadli Zon menerima tokoh-tokoh Papua di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/9/2019).
Pertemuan tertutup itu dihadiri oleh tokoh Papua, seperti anggota DPRP Yonas Nusi dan Tan Wie Long, tokoh perempuan Adolifina Kum dan Damaris Onawame, serta anggota Komnas HAM Papua Fritz Ramandey.
Sementara dari DPR, ada anggota F-PDIP Komarudin Watubun dan Jimmy Demianus, anggota F-PKB Peggi Patrisia Pattipi, dan anggota F-Demokrat Michael Wattimena.
Baca juga: Polri Benarkan Tangkap Wakil Ketua ULMWP terkait Kerusuhan Papua
Fadli mengatakan, para tokoh-tokoh Papua bersama DPR membahas persoalan yang terjadi di Papua.
Menurut Fadli, mereka sepakat agar persoalan di Papua segera diselesaikan dengan dialog terbuka bersama tokoh-tokoh yang tepat.
"Ini (persoalan Papua) harus kita selesaikan dalam solusi jangka pendek dan panjang, dari sisi regulasi maupun pelaksanaan. Saya kira ini dibutuhkan dialog terbuka dengan tokoh-tokoh yang tepat," kata Fadli.
Baca juga: Pemerintah Perlu Tumbuhkan Rasa Kepercayaan Terhadap Papua
Fadli mengatakan, Papua dan Papua Barat memiliki 7 wilayah adat dengan 280 suku.
Ia berharap, tokoh-tokoh adat dari 7 wilayah itu dapat bermusyawarah dalam memperbaiki situasi di Papua dengan mengutamakan proses dialog.
"Jadi setidaknya dari wilayah adat itu mungkin bisa bermusyawarah, siapa tokoh-tokohnya yang bisa bicara dan diharapkan ada intervensi kebijakan yang tepat di sana melalui suatu proses dialogis," ujarnya.
Baca juga: Pemerintah Buka Layanan Internet di Seluruh Wilayah Papua Barat
Fadli mengatakan, hasil pertemuan bersama tokoh-tokoh Papua itu akan diformulasikan untuk ditindaklanjuti dengan mengundang pihak-pihak terkait, misalnya Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, serta Gubernur Papua dan Papua Barat.
"Supaya kita bisa duduk bersama dalam sebuah rapat konsultasi tentang persoalan Papua bersama semua stakeholders ya. Kapolri, Panglima TNI, Jaksa Agung, Gubernur Papua dan Papua Barat supaya kita duduk bersama dalam suatu penyelesaian yang holistik dan komprehensif ya, tidak parsial," katanya.