Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Masinton Soal Penolakan Pegawai KPK Terkait Revisi UU

Kompas.com - 07/09/2019, 21:08 WIB
Christoforus Ristianto,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menyayangkan sikap pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menolak revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK.

Menurut dia, pegawai KPK harus taat pada aturan dan undang-undang yang menjadi kesepakatan pemerintah dan DPR.

“KPK itu dilantik berdasarkan sumpah negara. Dia harus taat pada Undang dan perundang-undangan,” kata Masinton dalam diskusi publik di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (7/9/2019).

Baca juga: Gelar Aksi, Pegawai KPK Akan Bikin Rantai Manusia

Masinton mengatakan, DPR dan Presiden mendapatkan amanat dalam Undang-Undang Dasar 1945 untuk membuat undang-undang.

Adapun, KPK adalah lembaga yang harus melaksanakan undang-undang yang diciptakan kedua lembaga eksekutif dan legislatif tersebut.

“Bisa dibayangkan kalau institusi yang akan direvisi undang-undangnya melakukan penolakan seperti KPK," kata Masinton.

Meski demikian, menurut Masinton, DPR tidak menutup diri dari kritikan dan masukan terkait revisi UU KPK.

Namun, Masinton mengatakan, kritikan itu harus datang dari masyarakat, bukan dari pimpinan atau pegawai KPK.

“Kalau ICW protes, itu lah tugasnya. Memang harus ada tekanan dari luar parlemen. Tapi KPK itu lembaga negara. KPK patuh dan taat pada perundang-undangan. Dia dibentuk oleh negara, dibiayai oleh negara, pejabatnya adalah pejabat negara harus paham ketatanegaraan,” kata Masinton.

Sebelumnya, Ketua KPK Agus Rahardjo menyatakan, pihaknya menolak revisi UU KPK yang sedang bergulir di DPR.

Agus menegaskan, KPK tidak membutuhkan perubahan undang-undang tersebut untuk menjalankan pemberantasan korupsi.

Bahkan, ia menilai RUU KPK justru rentan melemahkan KPK.

"Kami tidak membutuhkan revisi undang-undang untuk menjalankan pemberantasan korupsi," kata Agus dalam konferensi pers, Kamis (5/9/2019).

Baca juga: Agus Rahardjo: Banyak Badai yang Harus Kita Hadapi, Termasuk Revisi UU KPK

Tak cuma pimpinan, pegawai KPK juga menolak rencana revisi tersebut.

Para pegawai yang menggelar aksi di depan Gedung Merah Putih KPK mendesak Presiden Joko Widodo untuk menolak revisi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com