Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Caleg PKS yang Raih Suara Tertinggi, Ada Hidayat Nur Wahid dan Mardani

Kompas.com - 31/08/2019, 18:31 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meraup suara 11.493.663 pada Pemilu 2019.

PKS berada di urutan keenam partai politik dengan perolehan suara tertinggi. Namun, dalam hal perolehan kursi, PKS berada di urutan ketujuh dengan 50 kursi.

Baca juga: 5 Caleg PPP Peraih Suara Terbanyak pada Pemilu 2019

Berikut lima caleg PKS dengan suara terbanyak:

1. Hidayat Nur Wahid

Hidayat Nur Wahid maju melalui daerah pemilihan DKI Jakarta II. Ia berhasil memeroleh suara terbanyak ketiga dari 575 caleg, dengan total suara 281.372.

Hidayat beberapa kali terpilih sebagai anggota DPR. Saat ini, ia menjabat Wakil Ketua MPR.

Ia juga pernah mencalonkan diri dalam Pilgub DKI 2012. Namun, dia kalah dari pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama.

2. Mahfudz Abdurrahman

Mahfudz merupakan Bendahara Umum PKS. Ia pernah menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2009-2014. Pada Pemilu 2019, Mahfudz mendapat 161.509 suara melalui dapil Jawa Barat VI.

Baca juga: 5 Caleg Nasdem yang Raih Suara Terbanyak

3. Mardani Ali Sera

Mardani maju melalui dapil DKI Jakarta I dan mengantongi suara 155.285. Ia merupakan Ketua DPP PKS yang juga petahana DPR RI Komisi II.

4. Ahmad Syaikhu

Ahmad Syaikhu merupakan mantan Wakil Wali Kota Bekasi. Ia juga pernah mencalonkan diri sebagai calon Wakil Gubernur Jawa Barat mendampingi Sudrajat pada Pilkada 2018.

Pada Pemilu 2019, Syaikhu mengantongi 147.573 suara melalui dapil Jawa Barat VII.

5. Tifatul Sembiring

Mantan Menteri Komunikasi dan Informastika ini meraih suara 127.223. Ia maju melalui dapil Sumatra Utara I.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com