Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudirman Said Bocorkan Fokus Jusuf Kalla Usai Tak Lagi Jadi Wapres

Kompas.com - 21/08/2019, 13:17 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla tak lama lagi akan segera melepas jabatannya setelah berakhirnya massa tugas.

Setelah purna menjadi wakil Jokowi sejak 2014, Kalla pun berencana akan fokus pada kemanusiaan.

Setidaknya, hal tersebut yang diungkapkan oleh Mantan Menteri ESDM Sudirman Said usai menemui Kalla di kantornya, Rabu (21/8/2019).

Sudirman Said usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Rabu (21/8/2019).KOMPAS.com/Deti Mega Purnamasari Sudirman Said usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Rabu (21/8/2019).
Baca juga: Wapres Kalla Nilai GBHN Bertentangan dengan Semangat Pemilu Langsung

Sudirman mengatakan, pada pertemuan tersebut dirinya menyatakan bisa membantu Kalla apabila dibutuhkan.

"Kan beliau akan fokus pada kemanusiaan ya, bisa saja saya bantuin beliau. Kalau diminta bantu, saya akan bantu," kata dia.

Ia mengatakan, dirinya sudah kenal Kalla sejak 2004 saat mengurusi Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR), hingga urusan kampus Paramadina saat ia menjadi penanggung jawab sementara Rektor di universitas tersebut.

"Jadi banyak sekali kegiatan sosial yang kita bisa (lakukan), nanti kita lihat," kata dia.

Jusuf Kalla menjadi wapres dua kali.

Baca juga: Sudirman Said Bertemu Wapres Kalla Bahas Energi Terbarukan

Pertama, ia mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono pada periode 2004-2009. Kemudian, ia mendampingi Jokowi pada periode 2014-2019 ini.

Adapun masa jabatan Jusuf Kalla akan segera berakhir pada Oktober 2019 setelah menjabat selama lima tahun. Posisinya akan digantikan Ma'ruf Amin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com