Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sutradarai Film Bumi Manusia, Hanung: Ini Ibadah

Kompas.com - 14/08/2019, 19:01 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Film Bumi Manusia akan tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis (15/8) besok.

Diadaptasi dari novel Pramoedya Ananta Toer, film tersebut disutradarai oleh Hanung Bramantyo.

Keinginan Hanung untuk menggarap Bumi Manusia sebenarnya sudah ada sejak tahun 1996-1997. Namun, niatan tersebut tidak terlaksana lantaran mendapat penolakan dari Pram.

Kesempatan Hanung untuk menyutradarai film Bumi Manusia kembali datang pada tahun 2008.

Usai kesuksesan film Ayat Ayat Cinta, Hanung ditawari oleh Hatoek Soebroto dan Deddy Mizwar untuk menjadi sutradara film Bumi Manusia.

Meski Hanung langsung menerima tawaran itu dan bahkan rela tak dibayar, tetapi film Bumi Manusia diambil alih oleh Mira Lesmana.

Sejak 2010 hingga 2012, Mira menyiapkan produksi film. Mulai dari mencari pemain, lokasi, riset, hingga pendanaan.

Usaha Mira tak berhasil. Ia kekurangan dana dan tak kunjung mendapatkan investor. Hingga akhirnya pada 2014, rumah produksi Falcon Pictures membeli hak adaptasi Bumi Manusia dan karya Pram lainnya, yakni Perburuan.

Pada akhirnya, Hanung kembali mendapat kesempatan untuk menyutradarai Bumi Manusia dua dekade kemudian.

Baca juga: Pram dan Pulau Buru, Tempat Lahirnya Bumi Manusia

Tetralogi Pulau Buru karya Pramoedya Ananta Toer: Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca. KOMPAS.com/ HERU MARGIANTO Tetralogi Pulau Buru karya Pramoedya Ananta Toer: Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca.

Hanung pun tidak menyia-nyiakan kesempatan besar yang datang kepadanya dan mencurahkan seluruh jiwanya untuk menggarap Bumi Manusia.

"Bumi Manusia ini bukan pekerjaan buat saya. Ini ibadah," kata Hanung seperti diberitakan Kompas.com (14/8/2019).

Hanung tidak mempedulikan anggapan ia merusak dan mengkomersialisasikan sastra.

Baginya, membuat anak-anak millenial untuk menikmati karya Pram adalah hal yang paling penting.

"Ketika saya buat Bumi Manusia, yang membuat rileks adalah saya tidak akan mengejar pujian sesuai pembaca novelnya. Sorry banget, saya enggak mau jadi itu. Itu bikin saya stres," ungkap dia.

"Yang saya kejar adalah saya harus melihat bahwa karya Pak Pram yang saya baca sembunyi-sembunyi saat itu harus dibaca dengan perasaan gembira oleh anak-anak ini," lanjutnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com