Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bumi Manusia, Lebih dari Sekadar Kisah Cinta Minke dan Annelies

Kompas.com - 13/08/2019, 06:00 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Heru Margianto

Tim Redaksi

Sebaik-baiknya melawan...

"Kita telah melawan, Nak, Nyo, sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya," kata Nyai Ontosoroh kepada Minke.

Kata-kata Nyai Ontosoroh adalah kalimat penutup dalam novel Bumi Manusia setebal 535 halaman. Maknanya dalam: perlawanan dengan penuh harga diri sampai batas akhir.

Bumi Manusia ditutup dengan kekalahan perlawanan Nyai Ontosoroh dan Minke yang gagal mempertahankan Annelies yang diam membeku dibawa pasukan kerajaan Belanda pulang ke tanah waris yuridisnya di Eropa sana.

Namun, kekalahan itu tak digambarkan Pram secara fatalistik. Pembaca akan merasakan betapa bermartabatnya kekalahan itu. Kekalahan dari sebuah perlawanan sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya.

Perlawanan terhadap ketidakadilan menjadi benang merah bagi sebagian besar karya-karya Pram. Derita yang dialaminya dari pemerintah Orde Baru, dituangkan lewat cerita-cerita sejarah dan kehidupan masa lampau.

"Siapa pun boleh mencoba, dan keadilan itu takkan dapat dihindarinya, karena dia adalah tumit manusia sendiri," kata Pram dalam novel Arok Dedes.

Selain Tetralogi Buru dan Arus Balik, novel Arok Dedes juga ditulis Pram saat ditahan di Pulau Buru di akhir tahun 1976.

Buku pelajaran boleh menceritakan Ken Arok sebagai pemberontak licik yang mempersunting Ken Dedes.

Namun Pram memilih penafsiran sejarah lain, dengan menjadikan Ken Arok sebagai sosok yang berani melawan penindasan akuwu atau pemimpin Tumapel, Tunggul Ametung, dengan berbagai intrik politiknya.

“Tanpa keberanian hidup adalah tanpa irama. Hidup tanpa irama adalah samadhi tanpa pusat,” begitu kata Pram dalam Arok Dedes soal keberanian.

Salah satu cara paling baik melawan, menurut Pram, dengan menulis.

Sebelum dijebloskan ke penjara, Pram pernah mengumpulkan surat-surat RA Kartini dan berusaha memberi interpretasi terhadap sosok Kartini. Menurut Pram, Kartini memberi sumbangsih besar terhadap catatan sejarah era kolonial.

Sayang, biografi yang diberi judul Panggil Aku Kartini Saja itu hanya ada bagian I dan II saja. Bagian III dan IV dibakar tentara saat Pram ditangkap pada 1965.

Selama 14 tahun dipenjara di Pulau Buru, Pram tak pernah berhenti menulis. Melalui cerita-ceritanya yang menggugah, Pram menyampaikan pesan universal yang menembus zaman.

Pesannya--baik yang tersirat maupun tersurat--masih relevan sampai hari ini.

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian," begitu kata Pram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com