Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bumi Manusia, Lebih dari Sekadar Kisah Cinta Minke dan Annelies

Kompas.com - 13/08/2019, 06:00 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Heru Margianto

Tim Redaksi

Saat belajar di sana ia bertemu dengan Ang San Mei, aktivis keturunan Tionghoa yang bekerja untuk membentuk sebuah organisasi untuk Tionghoa di Hindia Belanda.

Pemikiran tokoh-tokoh dalam Jejak Langkah, menunjukkan progresifnya Pram dibanding kebanyakan orang di zamannya. Termasuk urusan cinta dan rumah tangga.

Dalam satu bagian cerita, Mei pernah menerima surat dari seorang gadis Jepara yang ingin tahu soal emansipasi wanita Tionghoa.

Apakah wanita Tionghoa juga bernasib sama buruknya--kerap direndahkan dan dipoligami--seperti wanita Indonesia???

"Menurut pendapatku, tak ada satu bangsa di dunia bisa terhormat bila wanitanya ditindas oleh pria seperti pada bangsaku," tulis gadis Jepara itu dalam surat. ??

Dalam Jejak Langkah, Minke akhirnya menikah dengan Mei. Sayangnya, Mei kemudian meninggal karena sakit.

Minke yang setelah itu beralih profesi menjadi jurnalis akhirnya menikah lagi dengan Prinses van Kasiruta, putri raja Maluku yang ikut ayahnya dibuang ke Sukabumi.??

"...begitu seia-sekata, yang lelaki tidak membudakkan istrinya, yang perempuan tidak memperhamba diri pada suami seperti pada golongan atas sebangsaku. Indahnya perkawinan semacam itu,” kata Minke soal pernikahan yang ideal.??

Hal yang serupa juga disampaikannya di novelnya yang lain, Arus Balik.

Epos itu sebenarnya menceritakan kedatangan Portugis ke Indonesia dengan latar keruntuhan Majapahit dan bangkitnya Kesultanan Demak.

Tokoh utama dalam novel ini adalah Wiranggaleng, seorang pemuda juara gulat di desa Awis Krambil, Tuban.??

Cerita dibuka dengan pidato Rama Cluring, seorang bijak yang bercerita tentang kejayaan masa lalu.

Di antara berbagai celotehannya yang ngalor-ngidul, ada satu petuahnya yang menyinggung soal emansipasi.

??"Kau, orangmuda, sama halnya dengan perempuan pemalas yang merasa lebih beruntung jadi selir atau gundik di bandar-bandar daripada mendampingi seorang suami di sawah dan ladang. Berbahagialah suami-istri yang sama-sama bekerja, maka haknya pun sama di hadapan para dewa dan manusia," kata Pram meminjam mulut Rama.??

Cerita dilanjutkan dengan keberuntungan Wiranggaleng mendapat kuasa yang terus menanjak, kendati keinginannya cuma hidup sederhana bersama kekasihnya Idayu.

Di balik peran pentingnya sebagai utusan Adipati Tuban Arya Teja Tumenggung Wilatikta, Wiranggaleng meninggalkan keluarganya, tak punya kuasa menentukan nasibnya.

Feodalisme yang tergambar lewat cerita ini, kata Fay, bisa jadi perenungan atas sisa-sisa feodalisme yang kita masih rasakan hari ini.

"Betapa jauh dampak dari warisan feodal di kehidupan pribadi yang begitu personal? Kok begitu sih? Kenapa sih si Wiranggaleng ini enggak ambil keputusan? Novel historis kan membawa kita ke pertanyaan semacam itu dan itu untuk segala jaman sih relevan ya terus selama kultur seperti itu ada di masyarakat kita," ujar Fay.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Duga Anggota DPR Ihsan Yunus Terlibat Pengadaan APD Covid-19

KPK Duga Anggota DPR Ihsan Yunus Terlibat Pengadaan APD Covid-19

Nasional
Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

Nasional
Pakar Sebut Hakim MK Mesti Pertimbangkan Amicus Curiae Meski Bukan Alat Bukti

Pakar Sebut Hakim MK Mesti Pertimbangkan Amicus Curiae Meski Bukan Alat Bukti

Nasional
Bareskrim: 2 Oknum Karyawan Lion Air Akui Selundupkan Narkoba 6 Kali, Diupah Rp 10 Juta Per 1 Kg

Bareskrim: 2 Oknum Karyawan Lion Air Akui Selundupkan Narkoba 6 Kali, Diupah Rp 10 Juta Per 1 Kg

Nasional
Sekjen PDI-P: Otto Hasibuan Mungkin Lupa Pernah Meminta Megawati Hadir di Sidang MK

Sekjen PDI-P: Otto Hasibuan Mungkin Lupa Pernah Meminta Megawati Hadir di Sidang MK

Nasional
Peduli Kesejahteraan Masyarakat, PT Bukit Asam Salurkan Bantuan Rp 1 Miliar ke Masjid hingga Panti Asuhan di Lampung

Peduli Kesejahteraan Masyarakat, PT Bukit Asam Salurkan Bantuan Rp 1 Miliar ke Masjid hingga Panti Asuhan di Lampung

Nasional
Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos

Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos

Nasional
Kubu Prabowo Anggap 'Amicus Curiae' Sengketa Pilpres sebagai Bentuk Intervensi kepada MK

Kubu Prabowo Anggap "Amicus Curiae" Sengketa Pilpres sebagai Bentuk Intervensi kepada MK

Nasional
Sidang Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Dituntut 3 Tahun 5 Bulan Penjara

Sidang Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Dituntut 3 Tahun 5 Bulan Penjara

Nasional
Ajukan 'Amicus Curiae', Arief Poyuono Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Ajukan "Amicus Curiae", Arief Poyuono Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Nasional
Optimistis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Optimistis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Nasional
Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Nasional
Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Nasional
Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com