Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Sapu di Jaringan Malaysia-Indonesia, Ini Tugasnya dalam Peredaran Narkoba

Kompas.com - 02/08/2019, 09:37 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi berhasil meringkus dua orang berinisial AK (31) dan RDW (40) yang merupakan anggota tim sapu untuk kurir peredaran narkotika jaringan internasional Malaysia-Indonesia melalui Pelabuhan Pakning, Bengkalis, Riau, pada 26 Juli 2019.

Lalu, apa peran dari tim sapu tersebut?

Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Eko Daniyanto menuturkan bahwa tim tersebut bertugas sebagai pengawal yang mengawasi gerak-gerik sepanjang jalur yang akan dilalui kurir narkoba.

Baca juga: Kejar-Kejaran hingga Terperosok ke Parit, Polisi Ringkus 4 Kurir Narkoba Jaringan Malaysia-Indonesia

Tim tersebut akan memperingatkan kurir jika ada razia yang dilakukan polisi. Menurut Eko, anggota tim sapu juga merupakan bagian dari jaringan tersebut.

"Tim pengawal akan masuk dulu. Dia akan melihat polres-polres di sepanjang jalan, kemudian jika aman, dia akan calling, aman. Ketika lagi ada operasi, stop dulu, anda ke warung dulu menepi," ujar Eko di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (1/8/2019).

Tak hanya di darat, ada pula tim sapu yang bertugas di laut.

Baca juga: Kurir Narkoba Jaringan Malaysia-Pinrang Ditembak Polisi

Tugasnya sama, akan tetapi tim sapu laut memperingatkan kurir jika kapal patroli telah meninggalkan markas. Transaksi pun akan menunggu situasi aman.

"Maka sindikat yang di laut, yang melakukan pendistribusian, dia akan berhenti. Tapi ketika nanti kapal pulang ke komando, kapal sudah balik ke komando, baru mereka berangkat, kucing-kucingan," katanya.

Sebelumnya, Bareskrim Polri dan Dirjen Bea Cukai menerima informasi perihal pengiriman narkoba jenis sabu dari Malaysia ke Indonesia melalui Pelabuhan Pakning, Bengkalis, Riau.

Baca juga: Pengedar Narkoba Jaringan Malaysia di Depok Direkrut dari Lapas

Setelah mendapat informasi bahwa pelaku telah berada di darat, tim melakukan pengejaran pada 25 Juli 2019.

Kemudian, pelaku melemparkan sabu dari mobil. Dalam pengejaran dengan kecepatan tinggi itu, kata Eko Daniyanto, tim menabrak kedua tas berisi sabu untuk menghindari akibat yang lebih parah.

"Di tengah jalan pelaku sengaja melemparkan dua buah tas dari mobil Toyota Rush dari belakang, di mana saat itu tim dua sedang mengejar dengan kecepatan tinggi. Kalau saja saat itu tim dua melakukan penghindaran, mungkin akan lebih parah lagi," ucap Eko.

Baca juga: BNN Ungkap Jaringan Narkoba yang Dikendalikan Napi dari Lapas

Akibat peristiwa tersebut, mobil tim hilang kendali dan terperosok di parit. Sementara itu, pelaku melarikan diri.

Barang bukti sabu pun berceceran di jalan. Namun, polisi berhasil mengamankan 43,5 kilogram dari 50 kilogram sabu milik pelaku.

Keesokkan harinya, setelah mendapat informasi lagi, tim di lapangan berhasil menangkap dua tersangka, yaitu AK (31) dan RDW (40). Keduanya berperan sebagai anggota tim sapu jaringan itu.

Barulah setelah itu tim berhasil menangkap dua tersangka yang melarikan diri sebelumnya pada hari yang sama, 26 Juli 2019. Keduanya berinisial MR (43) dan HR (43).

Kompas TV Setelah ditangkap polisi akibat kasus narkoba, Nunung dan suaminya July Jan Sambiran muncul di hadapan publik. Nunung mengaku menyesal dan meminta maaf kepada sejumlah pihak. Komedian Nunung telah ditetapkan sebagai tersangka kepemilikan narkoba. Nunung Srimulat juga menceritakan kronologis dirinya saat polisi menggerebek rumah Nunung. Komedian ini pun berjanji akan membantu polisi membongkar jaringan narkoba. Lalu bagaimana pengakuan Nunung hingga dirinya bisa terjerat narkoba? Jurnalis KompasTV Fristian Griec mewawancarai Nunung secara eksklusif. #NunungSrimulat #NunungTerjeratNarkoba #NunungDitangkap
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com