Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Diperiksa TGPF Kasus Novel, Komjen Iriawan: Keluarga Saya Tertekan

Kompas.com - 16/07/2019, 08:03 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kapolda Metro Jaya Komjen Mochammad Iriawan menyebutkan bahwa keluarganya merasa tertekan ketika namanya disebut menjadi salah satu yang diperiksa Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus Novel Baswedan.

"Makanya saya bicara, saya punya hak, tertekan loh keluarga saya dibilang saya diperiksa, pastilah," kata pria yang akrab disapa Iwan Bule dalam wawancara di program AIMAN, di KompasTV, pada Senin (15/7/2019) malam.

Iwan mengatakan, pemeriksaan bersifat pro justitia (demi hukum) dan harus dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Sementara, Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) itu menegaskan bahwa dirinya hanya dimintai klarifikasi oleh tim gabungan di kantornya. Iwan mengaku ditanyai soal pertemuannya dengan Novel.

Baca juga: Disebut TGPF Bertemu Novel, Iriawan Bilang Wajarlah Saya Silaturahim..

Ia mengakui pernah bertemu dengan Novel sebelum kejadian, yaitu di Polda Metro Jaya dan saat berkunjung ke rumah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut.

Saat di Polda Metro Jaya, mereka membicarakan soal kemungkinan kolaborasi antara KPK dan Polri. Sementara, ia berkunjung ke rumah Novel dalam rangka silaturahim ketika anak Novel baru lahir.

"Saya jelaskan ketemu di mana, pertama di kantor, dia datang, kita diskusi masalah penanganan korupsi, kolaborasi dengan polisi, korupsi besar, dan lain sebagainya kira-kira," tuturnya.

"Yang kedua saya ke rumahnya waktu itu, kebetulan pas anaknya baru lahir, ngobrol saja, ya wajar kita silaturahmi ya," lanjut dia.

Selain itu, Iwan pun menilai wajar jika ia pernah memperingatkan Novel untuk berhati-hati. Hal itu mengingat, katanya, Novel menangani beberapa kasus besar di KPK.

"Jadi wajar menurut saya, dan tanya Novel, saya ke sana murni ketemu dia melihat anaknya, kemudian saya bicara 'Hati-hati Vel dalam penanganan kasus kamu', kan dia pernah berapa kali pernah dilakukan pengancaman, ya wajarlah," ungkap Iwan.

Sebelumnya, anggota TGPF kasus Novel Baswedan, Hendardi mengakui pihaknya memeriksa Mochammad Iriawan.

"Pak Iriawan ya yang kami periksa. Karena Pak Iriawan saat menjadi Kapolda Metro Jaya beberapa kali bertemu dengan Novel, ya kami periksa hubungannya apa, dalam rangka apa, dan sebagainya," ujar Hendardi kepada Kompas.com, Rabu (10/7/2019).

Hendardi menyampaikan, selain Iriawan, tidak ada lagi perwira Polri berpangkat jenderal bintang tiga yang diperiksa TGPF.

Baca juga: Iriawan: Saya Enggak Tahu Apa-apa soal Keterlibatan Jenderal Polisi dalam Kasus Novel

Kapasitas Iriawan saat diperiksa pun berstatus sebagai saksi. "Kapasitasnya saksi. Yang bintang tiga Pak Iriawan saja, siapa lagi bintang tiga, saya kira enggak ada lagi selain Pak Iriawan," ujar dia.

Ia juga mengatakan, Iriawan diperiksa untuk mendalami tujuan ataupun alasannya bertemu Novel.

Kendati demikian, menurut dia, pemeriksaan Iriawan bukan berarti TGPF mencurigainya sebagai pelaku penyerangan Novel.

Kompas TV Wakil presiden Jusuf Kalla berharap polisi dapat menjelaskan kepada publik, pelaku dan motif pelaku, setelah tim gabungan pencaru fakta, TGPF kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan, menyerahkan laporan hasil investigasinya ke Kapolri.<br /> <br /> JK yang mengaku sempat berbicara dengan Kapolri menyatakan, nantinya hasil kerja TGPF ini akan dipaparkan kepada publik. Dari sinilah baru diambil keputusan apakah ada TGPF lanjutan atau membentuk tim lain untuk ungkap kasus Novel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com