Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Motif Politik, Jenderal, dan Temuan Menarik di Kasus Novel

Kompas.com - 15/07/2019, 12:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Atas pernyataan ini, Kabidhumas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, justru meminta agar Novel menyebutkan siapa identitasnya, seraya membuktikan akan keterlibatan oknum yang dimaksud.

"Harus ada bukti, dong, kalau ada yang menuduh ada keterlibatan jenderal dan sebagainya. Siapa? Buktinya apa? Saksinya siapa? Jadi kan dia sebagai seorang penyidik tahu," kata Argo di kantor Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (2/8/2017).

Hingga kini memang Novel tidak pernah menyebutkan identitas sang Jenderal. Saat saya tanyakan ini kepadanya, ia justru mengungkapkan, yang terpenting adalah pengusutan dari bawah, bukan dari atas.

Siapa yang melakukan alias operator lapangan, dari sini baru bisa diurut ke atas, siapa yang menyuruhnya.

"Jangan sampai kemudian hanya terjadi upaya berspekulasi siapa aktor intelektual, dalang, koordinator, dan lain-lain tapi melupakan pelaku lapangan," ujar Novel pekan lalu.

Soal Jenderal ini masih misteri, meski ada satu Jenderal yang diperiksa TGPF yakni Komjen (Pol) Mochammad Iriawan, yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Utama (Sestama) Lemhanas RI, ia bukanlah Jenderal yang dimaksud Novel dalam penyerangan.

Karena, pertama, ia adalah Jenderal yang saat penyerangan berada di Polda Metro Jaya sebagai Kapolda. Dan, kedua, dari pernyataan TGPF Hendardi, ia diperiksa karena pernyataan yang beredar pada sepekan sebelum penyiraman terjadi, bahwa ia sempat berbicara dengan Novel dan menawarkan penjagaan yang kemudian ditolak Novel, kala itu.

Aiman secara eksklusif mewawancarai khusus Komjen Iriawan terkait kasus ini dan pasca ia dimintai informasi oleh TGPF yang akan tayang pada program AIMAN, senin (15/72019) pukul 20.00 wib di KompasTV.

Temuan menarik TGPF

Sosok jenderal memang misterius. Namun Kadivhumas Polri Irjen Pol. M Iqbal mengungkapkan bakal ada temuan menarik dari hasil investigasi TGPF. Kini yang terpenting apakah semua temuan tersebut nantinya akan bisa ditindaklanjuti secara hukum untuk dituntaskan?

Pertanyaan besar yang menjadi bagian puncak, bagi langkah maju Kapolri Jenderal Tito Karnavian membentuk TGPF.

Kasus ini memang mengandung unsur perlindungan nilai kemanusiaan. Tapi lebih jauh dari itu, ini soal penegakan hukum terhadap tindak kriminal luar biasa, korupsi!

Saya Aiman Witjaksono...

Salam!

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com