Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan Prabowo dan Jokowi Akan Terjadi Lagi dalam Waktu Dekat

Kompas.com - 13/07/2019, 14:29 WIB
Ihsanuddin,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Kabinet Pramono Anung memastikan, Presiden Joko Widodo akan bertemu kembali dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam waktu dekat.

Hal tersebut disampaikan Pramono seusai mendampingi pertemuan Jokowi dengan Prabowo di salah satu restoran di FX Sudirman, Senayan, Jakarta, Sabtu (13/7/2019).

"Ya ada (pertemuan lanjutan), ada. Pasti. Nanti, nanti," kata Pramono.

Baca juga: Punokawan Jadi Saksi Jokowi Bertemu Prabowo, Ini Makna di Baliknya

Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan belum mengetahui pasti apa topik pembicaraan Jokowi dengan Prabowo dalam pertemuan selanjutnya.

"Yang jelas berdua (Jokowi dan Prabowo) akan saling mengunjungi," kata dia.

Namun, bukan tidak mungkin dalam pertemuan lanjutan itu, topik yang dibahas adalah kemungkinan kerja sama politik antara Partai Gerindra dan pemerintah.

Sebab, menurut Pramono, topik tersebut tidak dibahas sama sekali dalam pertemuan Jokowi dan Prabowo pada Sabtu pagi ini.

Baca juga: Bertemu Presiden Jokowi, Ini Pernyataan Lengkap Prabowo Subianto

Diketahui, Jokowi dan Prabowo bertemu Sabtu pagi. Stasiun MRT Lebak Bulus di Jakarta Selatan menjadi saksi pertemuan kedua kontestan dalam Pilpres 2019 lalu itu.

Momen tersebut menjadi momen pertemuan pertama kali di antara keduanya setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai pemenang dalam Pilpres 2019 pada 21 Mei 2019.

Pertemuan keduanya setelah pesta demokrasi usai ini disebut-sebut sebagai bentuk rekonsiliasi.

 

Kompas TV Presiden Joko Widodo bertemu dengan Prabowo Subianto di Stasiun MRT Jakarta, Sabtu (7/13/2019). Keduanya saling bersalaman, berpelukan, hingga memberi hormat. Dalam pertemuan itu, Prabowo juga mengucapkan selamat kepada Jokowi yang ditetapkan sebagai presiden terpilih pada Pilpres 2019. #JokowiBertemuPrabowo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com