Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Satgas Tinombala Diperpanjang Selama 3 Bulan

Kompas.com - 11/07/2019, 18:00 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri memperpanjang waktu operasi Satuan Tugas (Satgas) Tinombala selama tiga bulan ke depan. Satgas ini bertugas mengejar kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.

"Operasi Tinombala diperpanjang, tiga bulan ke depan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (11/7/2019).

Alasannya adalah medan yang berat. Menurut Dedi, satgas sudah menemukan lokasi keberadaan anggota kelompok tersebut.

Baca juga: Satgas Tinombala Evakuasi 3 Jenazah Anggota Kelompok Ali Kalora dengan Helikopter

Namun, satgas membutuhkan waktu untuk mencapai lokasi Ali Kalora dan kelompoknya. Mereka diduga berada di daerah Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

"Sudah menemukan titik koordinatnya tapi butuh waktu lebih panjang," ujarnya.

Ia pun berharap kelompok itu dapat segera ditemukan.

Sebelumnya, kelompok itu pernah diduga terlibat kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap penambang emas RB alias A (34) sekitar akhir tahun 2018.

Baca juga: Satgas Tinombala Tembak Mati Tiga Anggota Kelompok Ali Kalora

Polisi menduga bahwa RB alias A dibunuh oleh anggota kelompok tersebut.

Lalu, aparat yang tengah membawa jenazah RB alias A ditembaki sekelompok orang bersenjata yang diduga kelompok Ali Kalora, pada 31 Desember 2018.

Penembakan dilakukan saat salah seorang petugas hendak menyingkirkan kayu dan ranting pohon yang menghalangi jalan.

Baca juga: Satgas Tinombala Terima Laporan Keberadaan Sebagian dari Kelompok Ali Kalora Cs

Kontak tembak aparat dengan kelompok teroris tak terhindarkan sehingga menyebabkan dua petugas yakni Bripka Andrew dan Bripda Baso, terluka.

Kemudian, polisi juga menduga kelompok itu terlibat dalam pembunuhan dua orang warga sipil di daerah Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Kedua korban yang berinisial inisial T dan P diketahui tewas karena benda tajam, setelah dilakukan autopsi. Jenazah dua korban ini ditemukan pada Selasa (25/6/2019).

Kompas TV Jenazah 3 anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur yang ditembak mati oleh Satgas Tinombala telah dievakuasi dan tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Palu, Jumat (22/3/2019) malam. Setelah dievakuasi dari Pegunungan Dusun Air Teh, Desa Marete, Kecamatan Sausu, Parigi Moutong jenazah ketiga DPO langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara di Palu. Tiga jenazah anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur ini kemudian menjalani proses identifikasi oleh tim Inafis dan Bidokes Polda Sulawesi Tengah. Evakuasi jenazah sempat mengalami hambatan karena medan di lokasi cukup terjal. Setelah indentifikasi jenazah selesai Polda Sulawesi Tengah masih akan menunggu pihak keluarga untuk diserahkan dan dimakamkan. #MujahidinIndonesiaTimur #Poso #SatgasTinombala
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com