JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakaerjaan Agus Susanto menyatakan saat ini 56 persen tenaga kerja sudah terdaftar di lembaganya.
Capaian tersebut, menurut Agus, telah melampaui target yang ditentukan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), yakni 51 persen. Meski sudah melampaui target, Agus menyatakan BPJS Ketenagakerjaan akan terus meningkatkan jumlah pesertanya.
"Karena itu akan tetap menjaga sustainibility dari kepesertaan kami. Tentunya kami terus menerus meningkatkan kerjasama atau sinergitas dengan pihak terkait baik pemerintah pusat, daerah, dan seluruh pelaku usaha," ujar Agus saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (3/7/2019).
Baca juga: Mulai 1 Juli, BPJS Kesehatan Putus Kontrak dengan RSK Mata Masyarakat Makassar
Agus menambahkan, jumlah tersebut juga melampaui rata-rata tenaga kerja di dunia yang sudah mendapat jaminan sosial versi International Labor Organization (ILO).
Menurut Agus, berdasarkan data ILO, rata-rata tenaga kerja dunia yang mendapat jaminan sosial sebanyak 46 persen.
Baca juga: Wapres Minta BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan Kolaborasi
Sementara itu, jumlah perusahaan yang terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 600.000.
"Ini kalau dibandingkan dengan data ILO terakhir, rata-rata penduduk dunia yang telah mendapatkan jaminan sosial, ini sebanyak 46 persen," ujar Agus.
"Dan di BPJS ketenagakerjaan meskipun tidak tercatat di ILO tapi kami melakukan asessment internal. Saat ini kami sudah mencapai 56 persen. Di atas rata-rata dunia," lanjut dia.